
Kabupaten Purwakarta SpiritNews-Masyarakat Kabupaten Purwakarta yang mengandalkan transportasi umum untuk beraktivitas dibuat resah.Pasalnya, hampir semua sopir angkot dan ojek pangkalan menggelar unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap kehadiran layanan transportasi berbasis aplikasi atau online yang dianggap merugikan mereka, Senin (19/2/2017).
Cucu (28) misalnya, pegawai swasta yang sering menumpang mobil angkot untuk menuju tempat kerjanya bingung karena tidak ada angkot satu pun yang beroprasi,”ungkapnya
Sementara itu ratusan massa sopir angkutan umum dan ojek pangkalan di Kabupaten Purwakarta melakukan aksi mogok massal berkumpul di Lapangan Sahate menuju kantor DPRD Purwakarta guna menyampaikan aspirasinya kepada pemerintahan.
Kordinator Aksi Demo, Dedi Suryadi mengatakan, Pemerintah tidak konsisten dalam menegakkan aturan.Banyaknya angkutan dengan aplikasi merusak tatanan sektor transportasi umum biasa.
Dia juga menyebutkan unjuk rasa sebagai akumulasi ekspresi para sopir yang merasa dirugikan sejak lama .“Angkutan berbasis aplikasi mengakibatkan banyak angkutan umum resmi kolaps,” ujarnya.
Dadi Suryadi kordinator aksi demo mengatakan, angkutan berbasisi online telah merugikan para sopir angkot.“Penghasilan kami turun drastis sekitar 70% sehingga tidak dapat menutup biaya operasional,” jelas Dadi.
Dadi menambahkan, angkutan berbasis online tidak sesuai diterapkan di Kabupaten Purwakarta, khususnya di wilayah pusat kota Purwakarta. “Purwakarta kota kecil sehingga tidak pantas adanya angkutan berbasis online beroperasi di Purwakarta, karena mata pencarian para pengemudi akan mati,” ungkapnya.
Sementara itu, Dadi menerangkan, seluruh pengemudi angkot akan memperjuangkan penghapusan angkutan online di Purwakarta.
“Para pengemudi angkutan umum akan terus menggelar aksi mogok masal hingga tuntutan dikabulkan oleh pemerintah. Aksi ini tidak akan berhenti sebelum tuntutan kami dikabulkan,” tandasnya.(reg)