Kota Bekasi, SpiritNews– Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) merupakan salah satu ancaman bagi kelangsungan kehidupan anak bangsa saat ini. Angota Komisi V DPR RI Fraksi PKS, Ustad Mahfudz Abdurahman angkat bicara dalam Seminar Badan Kontak Masjlis Ta’lim (BKMT) Kota Bekasi, Senin (26/2/2018) bertempat di Aula Islamic Center, Bekasi Selatan.
“Efek dari keberadaan LGBT diantaranya, penyimpanan seks yang bisa berdampak pada kasus pembunuhan karena faktor cemburu terhadap pasangan sejenis serta penularan penyakit HIV/AIDS,” ungkap Mahfudz Abdurahman kepada SpiritNews.
Hal itu dikatakan Mahfudz Abdurahman usai membuka seminar di Islamic Center Bekasi, yang diselenggarakan BKMT Kota Bekasi. Dengan tema ‘ Menangkal Peluasan LGBT di Indonesia’.
Menurutnya, jika penderita HIV/AIDS di Indonesia meningkat akibat LGBT akan merusak generasi bangsa Indonesia.
“Maka pemerintah harus mengeluarkan dana besar untuk membeli obat yang dibagikan secara gratis kepada penderita tersebut,” jelasnya,
Karena ancaman-ancaman dari keberadaan LGBT, maka sudah seharusnya ada Undang-Undang khusus yang mengatur mengenai pelarangan keberadaan LGBT di Indonesia.
“Maka dari itu, tadi saya paparkan dalam seminar di depan 600 undangan yang terdiri kaum ibu-ibu.Bahwa polisi tidak bisa menindak karena Undang-Undang belum mempersoalkan itu. Nah, sekarang ini sedang ada perebutan hegemoni di Komisi DPR RI juga dan ada perdebatan antara yang pro LGBT dan yang kontra,” katanya.
Anggota Komisi V DPR RI berharap Pemerintah tidak memandang LGBT sebagai individu, tetapi memandang LBGT sebagai penyakit sosial yang serius harus segera ditangani bersama.
Karenanya Mahfudz berpendapat penerbitan Undang-Undang anti LGBT sudah sangat mendesak, untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa agar tidak terpengaruh.
“LGBT sama berbahaya dengan kasus korupsi, narkoba dan seks bebas. LGBT merupakan kelainan seks yang bisa saja menularkan faham menyimpannya kepada orang lain, dengan berlindung di balik Hak Asasi Manusia. Bila tidak ada tindakan kaum LGBT bisa semakin kuat. Apalagi keberadaan mereka didukung oleh sejumlah perusahaan berskala internasional,” jelasnya. (sam)