Balita di Karawang Lumpuh Usai Imunisasi Difteri, Dokter Jawab Akibat Virus GBS

  • Whatsapp
Bupati Karawang, dr.Hj.Cellica Nurrachadiana Saat temui Hasbi di RSUD Karawang
Bupati Karawang, dr.Hj.Cellica Nurrachadiana Saat temui Hasbi di RSUD Karawang

Kabupaten Karawang, SpiritNews-Janji Bupati yang akan memberikan Bantuan Kepada Hasby (2, 6 tahun)yang sakit lumpuh layu.

Bupati Karawang, dr.Hj.Cellica Nurrachadiana, berjanji akan menyiapkan rumah singgah bagi warga Karawang yang keluarganya tengah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.ini dilakukan dengan tujuan untuk meringankan biaya penginapan keluarga pasien selama berada di Bandung dalam masa perawatan.

Bacaan Lainnya

Dikatakan Cellica, saat mengunjungi pasien atas nama Muhamad Hasby (2,5),anak dari pasangan Masni (35) dan Edi (42) asal Dusun Cibenda Rt. 11 Rw. 03 Desa Makmurjaya, Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang yang menderita lumpuh layu setelah menjalani imunisasi difteri.

“Hasby kini telah dilakukan perawatan di RSUD Karawang di rawat di ruangan PICU,karena ada beberapa alat yang tidak tersedia di RSUD dan obatnya yang tidak ada jadi Hasby harus menjalani pengobatan lanjutan di RSHS Bandung,” ucapnya.

Edi selaku Orang tua Hasby menyatakan, tidak sanggup membawa anaknya ke RSHS karena tidak ada biaya buat sehari-hari saat berada dibandung menunggu anaknya dirawat,namun  pengobatannya ditanggung Pemkab Karawang.

Alasan tersebut membuat Cellica terenyuh, akhirnya dia berinisiatif untuk menyiapkan rumah singgah di sekitar RSHS Bandung untuk membantu orang yang tidak mampu.

“Insya Allah dalam APBD perubahan nanti disiapkan anggaran sebesar Rp 300 juta untuk menyewa rumah dan biaya makan keluarga pasien tidak mampu yang sedang menjalani perawatan di RSHS, ” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Cellica meyakinkan jika kelumpuhan Hasbi tidak ada kaitan dengan imunisasi defteri,Hasbi setelah diimunisasi mengalami demam tinggi tiga hari terus menerus,sedangkan panas akibat imunisasi hanya berlangsung selama 24 jam saja tidak sampai berhari-hari.

Dokter anak yang menangani Hasbi di RSUD, Dudi Sukandi. Menurut keterangannya, bahwa Hasbi terpapar virus GBS (Guillain Barre Syndrome).

“Apabila tidak ditangani dengan segera, virus GBS ini bisa menyerang sistem pernapasan hasby.dan Obatnya harus diberikan selama lima hari berturut-turut. Padahal stok obat tersebut sudah habis,baru satu kali diberikan obat tersebut ,” kata Didi.

Saat ini pihak RSUD sedang berupaya keras agar orang tua Hasby bersedia membawa anaknya ke RSHS.  Selain itu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pihak RSHS agar obat dan ruangan bagi Hasbi segera dipersiapkan.

Dikatakannya, kelumpuhan yang dialami Hasbi bisa sembuh total asal pengobatannya dilakukan hingga tuntas. “Jika terlambat, ya itu tadi sistem pernafasannya akan terganggu,”kata dr Didi.

Sebelumnya, orang tua Hasbi mengatakan, anaknya menderita lumpuh setelah disuntik difteri.  Kejadiannya bermula saat Hasby mengikuti imunisasi difteri di Posyandu Durian IV yang dilaksanakan Puskesmas Jayakerta, Kamis (15/2/2018).

Setelah diimunisasi, Hasbi mengalami panas tinggi selama 3 hari. Hingga saat ini dia tidak bisa menggerakan kaki tangannya.

“Sebelum disuntik difteri anak saya sehat. Namun setelah disuntik kondisinya panas dan lemas tidak bisa berjalan seperti biasa,” ungkap Edi, Selasa (27/2/2018).

Selanjutnya,  Hasbi dibawa ke RS Proklamasi  Rengasdengklok, Rabu (21/2/2018) sore. Namun karena tidak memiliki biaya, pasien dibawa pulang lagi oleh orang tuanya, walaupun pihak Puskesmas Jayakerta meminta agar pasien di rujuk ke RSUD Karawang.

“Kami memang sempat membawa Hasby ke RS Proklamasi, tetapi pihak rumah sakit menyarankan untuk dirujuk ke RSUD Karawang atau RSUD Hasan Sadikin Bandung. Padahal, kami tidak punya biaya,” katanya.

Dan akhirnya Hasbi berhasil dibawa ke RSUD Karawang atas inisiatif Camat Jayakerta, Budiman. “Kalau tidak dibujuk orang tuanya tidak menginzinkan anak ini dibawa ke rumah sakit, ” kata Budiman.(moy)

Pos terkait