Kota Bekasi, SpiritNews-Kalimat Bung Karno ‘berikan aku sepuluh pemuda, maka akan ku guncang dunia’, pastinya tak berlaku bagi 10 pemuda yang terciduk Tim Patriot Polres Metro Bekasi Kota ini. Kesepuluh pemuda tersebut terjaring operasi Cipta Kondisi (Cipkon) bersama sepeda motor masing-masing, lantaran tidak dilengkapi surat-surat kendaraan.
Sejumlah titik yang menjadi lokasi razia, yakni depan gedung DPRD Kota Bekasi, yang kerap dijadikan ajang balap liar, dimana petugas menangkap 3 orang pemuda yang sempat berusaha melarikan diri. Di depan kantor Walikota Bekasi, petugas menangkap 3 orang lagi. Dan di Kranji, Bekasi Barat, petugas menciduk 4 orang beserta 8 unit kendaraan yang tidak dilengkapi surat surat.
Usai menggelar operasi Cipkon, terjaringlah 10 pemuda beserta sepeda motor yang tidak dilengkapi oleh surat-surat maupun kelengkapan lainnya, seperti menggunakan helm jarak tempuh yang jauh pada malam hari.
“Kendaraan yang tidak dilengkapi dengan surat-surat kita amankan ke Polres. Ada juga tadi pengemudi yang mulutnya tercium aroma minuman keras,” ujar Kepala Bagian Operasional (Kab Ops), Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Ruslan kepada wartawan di Bekasi, Minggu (4/3/2018) malam.
Dalam operasi Cipkon yang digelar seminggu dua kali, yakni Jumat dan Sabtu, petugas menyasar gerombolan pemuda yang menongkrong di tepat-tempat yang minim penerangan. Petugas juga mengincar pemotor yang nongkrong hingga menjelang pagi sambil memeriksa kelengkapan surat berkendara.
“Kendaraan yang diamankan beserta pengemudi yang tidak memiliki surat-surat dan kelengkapan lainnya, akan kami kenakan tilang,” tegasnya.
Sedangkan pengendaranya, kata dia, akan dipulangkan setelah mendapat pembinaan dan pendataan tempat tinggal serta pekerjaan masing-masing.
“8 kendaraan yang kita amankan, 10 orang pemudanya akan kita bina dahulu kemudian kita pulangkan,” paparnya.
Sementara itu, Ahmad Fauzi (19) warga Pulu Gebang, Jakarta Timur mengaku, rekannya yang bernama Alfin (17), turut terjaring operasi petugas di Jalan Ahmad Yani, tepat di depan kantor Walikota Bekasi.
“Mau lihat dan temenin temen yang ikut dibawa sama sepeda motornya. Gara-gara gak pakai helm, terus surat-surat lengkap lupa dibawa. Kan kita satu kampung di Tegal pas libur ada waktu kita lagi kopdar aja,” katanya.
Pria asal Tegal, Jawa Timur itu menyebut, sebelumnya ia bersama rekannya nongkrong di BKT. Karena diusir oleh Satpol PP, maka mereka pun berpindah lokasi di depan kantor Walikota Bekasi Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
“Awal kita di BKT kopdarnya. Karena diusir, kita pindah ke Bekasi. Disini sampai larut pagi juga tidak ada pengusiran dari Satpol PP,” ujar lelaki yang tinggal di luar Bekasi itu.(SpiritNews)