Kabupaten Karawang, SpiritNews-Ribuan orang tumpah ruah memenuhi pusat Kota Karawang, Jawa Barat untuk menyaksikan parade barongsai pada perayaan Cap Go Meh 2569 yang diselenggarakan Klenteng Kwan Tee Koen, Minggu (11/3/2018).
Ada 70 kelompok yang mengikuti parade dan atraksi barongsai dari berbagai daerah yang menyusuri pusat kota sejauh 6 kilometer.
Ribuan orang dari berbagai daerah yang melewati jalan di Karawang sejak pagi hari menunggu parade dimulai.
Dalam acara tersebut hadir istri almarhum Gus Dur, Shinta Nuria dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Ketua Panitia Penyelenggara Cap Go Meh, Herry Wiratna, mengatakan, perayaan Cap Go Meh ini merupakan tradisi etnis Tionghoa yang dirayakan 15 hari setelah tahun baru Imlek.
“Untuk menciptakan kerukunan masyarakat Karawang sekaligus memberikan hiburan kepada masyarakat,” kata Herry kepada wartawan.
Selain itu, kata Herry, perayaan Cap Ho Meh ini tidak hanya menampilkan tradisi etnis Tonghoa, melainkan juga kesenian Sunda dan dari berbagai daerah seperti Kalimantan.
“Kami juga menampilkan seni sunda dan juga dari daerah lain seperti Kalimantan sebagai tanda tingginya nilai toleransi di Karawang,” katanya.
Dikatakan, ada 2.000 orang tamu undangan dari berbagai etnis dan agama. Itu belum termasuk jumlah masyarakat yang memadati jalan protokol yang menjadi rute parade yaitu Jalan Tuparev, Jalan Kertabumi, dan Jalan Niaga.
“Hal yang unik dari acara ini yaitu melibatkan seluruh etnis dan agama untuk mensukseskan acara ini. Perayaan Cap Go Meh di Karawang tidak hanya etnis Tionghoa, tapi sudah melibatkan banyak etnis untuk menyelenggarakan kegiatan ini,” jelasnya.
Calon Wakil Gubernur Jawa barat, Dedi Mulyadi, mengaku sangat kagum dengan perayaan Cap Go Meh di Karawang.
Ia berharap, agar terus berkreasi seni dan budaya dalam perayaan Cap Go Meh ini dapat terus terpelihara dengan baik bukan hanya di Karawang tapi juga di Jawa Barat.
Untuk kedepan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat harus melihat perayaan Cap Go Meh ini sebagai momentum untuk persatuan melalui pagelaran seni dan budaya.
“Saya akan selalu suport setiap acara kreasi budaya dari etnis manapun untuk selalu dijaga. Kegiatan ini positif untuk terus di kembangkan, sekarang ini kan baru Karawang, Bogor dan Purwakarta yang melaksanakan ini dengan meriah. Saya harapkan daerah lain di Jawa Barat, bahkan hingga ketingkat provinsi bisa melaksanakan kegiatan ini ditengah keragaman,” kata Dedi Mulyadi.
“Jika saya terpilih nanti, saya memastikan pagelaran barongsai atau seni budaya lainnya di Jawa Barat akan menjadi kegiatan rutin pemerintah provinsi.dan dia meyakini melalui seni dan budaya bisa menyatukan setiap orang meski berbeda suku dan agama,” tambahnya.
“Secara umum kondisi budaya kita sudah aman dan toleran itu yang harus kita jaga terus. Apalagi orang Sunda itukan Someah Kasemah untuk menjaga keragaman yang ada,” ungkapnya.(moy)