Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Belum selesai menyikapi masalah APK (Alat Peraga Kampanye) Calon Bupati Nomor Urut 2 Anne Ratna Mustika, yang menggunakan billboard-billboard ‘berbayar’ ukuran besar, karena tidak diperkenankan dalam prosedur kampanye.
Kini muncul lagi dugaan pelanggaran dalam Pemilu, yaitu perusakan APK pasangan nomor urut 1, Padil Karsoma-Acep Maman (Paman). Sebuah foto yang beredar di media sosial, Selasa (13/3/2018), billboard kampanye pasangan yang diusung oleh PPP dan PDI-P tersebut, berlubang dengan sobek yang cukup besar.
Seorang warga yang kebetulan melihat proses perusakan tersebut saat lewat dan berupaya menyembunyikan identitas pelaku, mengatakan, pelaku perusakan itu lebih dari satu orang dan menggunakan senjata tajam.
Hal ini dipertegas dengan sobekan tersebut yang sangat rapi. Hal yang tentu saja sulit dilakukan dengan tangan kosong. Dari foto yang beredar, pelaku sepertinya tidak hanya melakukan penyobekan dengan senjata tajam. Tetapi juga melakukan pengerusakan posisi billboard. Sehingga posisi alat peraga tersebut miring dan hampir rubuh.
Ini tentu saja jelas termasuk dalam pelanggaran pemilu. Karena dalam iklim demokrasi, kompetisi politik mengandaikan persaingan yang sehat, jujur, dan adil.
Pengamat politik dari Konsep Indonesia, Muhammad Yahya, mengatakan, perusakan atribut kampanye adalah hal yang paling sering terjadi. Seharusnya pihak-pihak terkait, seperti Bawaslu Purwakarta dan kepolisian melakukan tindakan pencegahan, agar perusakan dapat diminimalisir.
“Harusnya Bawaslu dan kepolisian melakukan tindakan pencegahan, melakukan pengawasan sehingga potensi kerusakan APK pasangan calon minim,” jelas Yahya.
Padil Karsoma saat diminta keterangannya terkait rusaknya APK tersebut, mengaku kaget dan berharap pelaku dapat segera ditemukan untuk dimintai pertanggungjawaban atas tindakan tersebut.
Selain itu Padil Karsoma enggan memberikan dugaan pihak mana yang melakukan pengerusakan tersebut.
“Kita berpikir positif saja, jangan sampai karena satu hal ini banyak pihak yang merasa dirugikan. Tentu saya selalu mengingatkan tim saya untuk tidak melakukan pelanggaran-pelarangan terhadap calon pasangan lain. Karena itu jelas melanggar asas kampanye, pemilu dan demokrasi. Saya hanya ingin berkompetisi secara sehat dan jujur,” kata Padil.(sir)