Kabupaten Karawang, Spiritnews-Banyak Sekolah Dasar (SD) di Karawang yang sudah rusak bahkan roboh.Selain sudah lapuk bangunan tersebut sangat rawan ambruk, saat digunakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Dadan Sugardan, saat SpiritNews jumpai di sela-sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang dilangsungkan di Hotel Mercure, Galuh Mas Karawang, Kamis (15/3/2018).
“Data yang kami punya, saat ini ada 703 ruang kelas yang mengalami rusak berat, sedangkan 575 rusak ringan. Pada saat ini kami pun masih membutuhkan 407 Ruang Kelas Baru (RKB) karena jumah siswa SD terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Dadan.
Pada tahun 2018 ini, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang baru akan memperbaiki 500 ruang kelas yang rusak berat dan 232 ruang yang rusak ringan. Pada tahun anggaran yang sama Pemkab Karawang juga akan membangun 180 RKB.
Perbaikan ruang kelas juga dilakukan Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 116 ruang yang mengalami rusak berat dan pembangunan RKB sebanyak 34 ruang.
“Sisanya akan diperbaiki tahun 2019. Saya harapkan pada 2021 sudah tidak ada lagi bangunan sekolah yang rusak,” kata Dadan.
Disebutkan Dadan, guna menuntaskan perbaikan ruang kelas yang rusak itu, Pemkab Karawang menyiapkan anggaran Rp 50 miliar pada APBD 2018 ini. Anggaran akan kembali disiapkan pada tahun berikutnya, hingga semuanya tuntas pada masa jabatan Cellica-Jimmy berakhir.
Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana mengatakan, sektor pendidikan dan kesehatan memang menjadi prioritas utama Musrenbang RKPD 2019. Cellica menginginkan, saat masa jabatannya berakhir 2021 nanti, tidak ada lagi berita di media massa tentang bangunan sekolah rusak atau ambruk.
“Selain itu Kami siapkan Rp 150 miliar untuk menuntaskan perbaikan sekolah rusak tersebut. Tetapi kita lakukan dengan cara penyiapan anggaran secara bertahap,” ucapnya.
Dikatakan juga, selain menyiapkan anggaran untuk perbaikan ruang kelas, Pemkab Karawang juga menyediakan anggaran untuk siswa berprestasi yang kekurangan biaya sebesar Rp 8 miliar.
“Anggaran sebesar itu diperuntukan pula bagi para siswa SLTA yang kewenangannya sudah ditarik ke provinsi,” tuturnya.
Pemkab Karawang akan meningkatkan kualitas pendidikan bagi masyarakat Karawang yang merupakan salah satu indikator peningkatan IPM. Tahap awal adalah membenahi bangunan sekolah yang diiringi upaya peningkatan kesejahteraan para guru.
Di sektor kesehatan, lanjutnya, Pemkab Karawang akan meningkatkan fungsi Puskesmas menjadi klinik rawat inap, sehingga tidak semua masyarakat yang membutuhkan perawatan menyerbu RSUD.
“Kalau bisa ditangani di Puskesmas, mengapa harus ke RSUD yang kini sudah over kapasitas,” tambahnay.
Cellica berjanji akan melengkapi fasilitas rawat inap di 20 Puskesmas di Kabupaten Karawang. Dengan demikian, di akhir masa jabatan periode pertamanya nanti, semua Puskesmas sudah bisa melayani pasien rawat inap dengan fasilitas layaknya rumah sakit. (moy)