Kabupaten Karawang, SpiritNews-Kasus penganiayaan terhadap Calista (15 bulan) oleh Sinta (27) ibu kandungnya sendiri menyita perhatian banyak kalangan. Termasuk Indriyani, anggota DPRD Kabupaten Karawang.
Indriyani mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa Calista, bayi mungil yang masih menyusui tersebut. Hingga kini, sudah 14 hari Calista terbaring koma di ruang PICU RSUD Karawang karena mengalami benturan di kepala dan pendarahan kedua belah matanya.
Indiryani, mengatakan, kasus penganiayaan terhadap Calista (15 bulan) oleh ibu kandungnya sendiri menjadi cambuk bagi DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang. Dan masalah ini bisa dijadikan bahan evaluasi program-program yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Kasus kekerasan terhadap anak yang diduga dilakukan oleh ibu kandungnya ini tidak bisa ditangani hanya dengan cara penindakan secara hukum saja, karena polisi tidak bisa bekerja sendiri menyelesaikan persoalan ini.
“Ini menjadi cambuk bagi kami DPRD dan juga Pemkab Karawang. Sebab, faktor utama ibu kandung Calista melakukan penganiayaan besar karena faktor ekonomi,” kata Indriyani, kepada SpiritNews, Jumat (23/3/2018).
Menurutnya, DPRD dan Pemkab Karawang mempunyai pekerjaan rumah besar terkait persoalan tersebut. Artinya, ada ketimpangan angka perekonomian khususnya di daerah perkotaan. Ia berharap program-program pemerintah harus bisa tepat sasaran.
“Jangan hanya merancang kegiatan yang sifatnya seremonial. Indikator IPM Karawang tahun lalu ada kenaikan menjadi urutan ke – 16. Tapi kenyataannya di perkotaan masih ada kasus seperti ini,” tegasnya.
Indriyani berharap, sinergitas antar organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di masyarakat sangat diperlukan. Aparat kepolisian tidak dapat bekerja sendiri mengatasi persoalan seperti ini. Semua pihak perlu ikut terlibat dan bertanggungjawab untuk mencegah hal ini terulang kembali.
“Banyak dibentuk tim satgas mulai tingkat kelurahan/desa, tapi kasus seperti ini masih luput dari pantauan OPD,” ucapnya.(moy)