Calista Dimata Keluarga Ibu Kandungnya Sebelum Meninggal

  • Whatsapp
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana didamping Kapolres Karawang, AKBP Hendy F Kurniawan saat melayat ke rumah duka. Calista meninggal dunia di RSUD Karawang
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana didamping Kapolres Karawang, AKBP Hendy F Kurniawan saat melayat ke rumah duka. Calista meninggal dunia di RSUD Karawang

Kabupaten Karawang, SpiritNews-Calista, bayi mungil yang masih berusia 15 bulan akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RSUD Karawang. Dia sempat terbaring koma dan dirawat selama 15 hari karena mengalami benturan di kepala dan pendarahan di kedua matanya.
Keluarganya tak menyangka Calista meninggal secara tragis karena diduga dianiaya selama dua bulan terakhir oleh ibu kandungnya, Sinta (27).
“Keluarga dari Sinta merasa kehilangan akan sosok Calista, akan keceriaanya, dan canda tawanya,” kata Candra Hidayat (27), saudara kembar Sinta, ibu kandung Calista, di rumah duka, di Kampung Jatirasa Barat, RT 004/001, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (25/3/2018).
Menurut Candra, ia terakhir kali bertemu Sinta bersama Calista sekitar dua bulan lalu, dalam kondisi sehat dan tidak ada tanda kekerasan pada tubuhnya.

Kapolres Karawang, AKBP Hendy F Kurniawan menggendong jenazah Calista dari ruang perawatan

“Januari terakhir ketemu. Waktu itu baru mulai bisa jalan. Anaknya periang dan gampang akrab dengan siapa saja,” ucapnya.
Sinta mengirim pesan kepada isteri Candra saat dua bulan lalu, dan hendak pamit menginap di rumah neneknya. Akan tetapi, Sinta kemudian membawa Calista pergi.
“Pihak keluarga sudah berusaha mencarinya, akan tetapi tidak ketemu,” jelasnya.
Calista yang berusia 15 bulan itu meninggal pada Minggu (25/3/2018) sekitar pukul 09.55 WIB di RSUD Karawang. Kondisinya terus menurun sejak dirawat di PICU RSUD Karawang dari 15 hari lalu.
Humas RSUD Karawang, Ruhimin, mengatakan, dalam dua hari terakhir kondisi Calista terus menurun. Pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin, namun nyawa Calista tidak tertolong.
“Dari mulai dibawa ke RSUD Karawang Calista hanya mengandalkan alat bantu pernafasan, tetapi detak jantung masih ada. Namun sampai detik terakhir, detak jantung semakin menurun,” kata Ruhimin.
Pihaknya memprediksi penyebab fatal kondisi Calista lantaran benturan di kepala. Hanya saja, pihaknya belum bisa memberikan kepastian lantaran kondisi Calista sebelumnya tidak memungkinkan untuk dilakukan ct scan.
Rencananya, jenazah Calista akan kembali dibawa ke RSUD Karawang untuk dilakukan otopsi, guna mengetahui penyebab pasti meninggalnya bayi tersebut. Kemudian baru akan dimakamkan di TPU di Kampung Jatirasa, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat.(moy)

Pos terkait