Kabupaten Karawang, SpiritNews-Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari sangat respon jika mendapat informasi mengenai permasalahan perekonomian warganya.
Setelah mendapat informasi dari masyarakat, bahwa ada warganya yang sudah yatim piatu mengidap penyakit tumor di rongga hidung dan tidak memiliki biaya untuk berobat, Kang Jimmy sapaan akrab Ahmad Zamakhsyari langsung tergerak untuk membantunya.
Iapun berupaya mencari tau latar belakang keluarga tersebut. Pengidap tumor di rongga hidung itu adalah Doni (14), warga Kampung Kertajaya, RT 009/015, Desa Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Didampingi Kepala Cabang BPJS Kesehatan, Muhammad Solih, Kang Jimmy pun langsung menemui Doni di rumahnya untuk memberikan bantuan dan menrujuknya ke RSUD.
“Kedua orang tua Doni sejak delapan bulan lalu sudah meninggal dunia. Awalnya, ayahnya dulu yang meninggal karena komplikasi, selang 12 hari ibunya meninggal karena mengidap kanker rahim,” kata Jimmy, kepada SpiritNews, Rabu (28/03/2018).
“Doni, anak yatim piatu yang mengidap tumor di rongga hidung harus langsung diberi tindakan medis dan diberi perhatian khusus,” tambahnya.
Diakuinya, sejak ditinggalkan kedua orangtuanya 8 bulan lalu, Doni (14) bersama dua saudara kandungnya Mega (8) dan Teddy (18) tinggal di sebuah gubuk kecil milik seorang janda tua bernama Imas (50) yang kesehariannya menjual keripik singkong.
“Akibat persoalan ekonomi dan penyakit yang diidapnya, Doni berhenti sekolah sejak kelas 4 SD. Sementara, adiknya Mega masih bersekolah dengan biaya seadanya. Sedangkan kakaknya Teddy hingga kini belum memiliki pekerjaan,” kata Jimmy.
Saat Jimmy mendatangi Doni, ia terlihat sedang tiduran berdiam diri. Sebab, Doni tidak bisa beraktivitas seperti anak-anak seusianya yang seharusnya lagi senang-senangnya mengenal dunia bermain. Pasalnya, hidung Dodi sering mengeluarkan darah akibat penyakit tumor di bagian rongga hidung yang dideritanya.
Jimmy juga memberikan sedekah atau zakat dari gajinya kepada Doni dan ibu asuhnya Imas (50) sebesar Rp 4 juta untuk biaya hidup sehari-hari. Tak hanya itu, Doni dan kedua saudaranya juga diminta agar datang ke rumah dinas Wakil Bupati setiap sebulan sekali, untuk menerima sodakoh atau zakat.
“Kalau Doni sudah sembuh, baru nanti lanjutin sekolah lagi. Untuk Mega (adik Doni), nanti setelah lulus SD, sekolah dan pesantren saja di SMP Attarbiyyah, di sekolah dan pesantren kakak saya di Ciwulan. Banyak kok anak-anak seperti Mega (yatim piatu) yang sekolah di sana,” ungkapnya.(moy)