
Kota Bekasi, SpiritNews-Debat publik dua pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bekasi 2018 yang diselenggarakan oleh KPU Kota Bekasi, Rabu (11/4/2018) bertempat di Gedung Al-Muhajirin, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur berlangsung aman dan tertib.
Namun dalam debat tersebut, Ketua Tim Pemenangan Paslon Nomor urut 1, yaitu Solohhin sedikit kecewa dengan Paslon Nomor Urut 2 Calon Walikota Bekasi, Nur Sufiyanto karena mengeluarkan statmen diluar kontek tema yang sudah ditentukan oleh KPU Kota Bekasi yaitu ‘Pembangunan Sumber Daya Manusia, Sosial dan Ekonomi’.
“Terkait debat yang dilontarkan Paslon nomor 2 kepada Paslon nomor 1 itu aga sedikit menyinggung ijasah palsu Calon Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, itu semuanya sudah clear . kalau ijasah tersebut memang palsu, secara logika Bang Pepen ga akan bisa mencalonkan sebagai Walikota Bekasi dong,” ungkap Solihin saat dikonfirmasi SpiritNews usai acara debat.
Oleh karena itu, Solihin dan tim pemenangan Paslon nomor 1 merasa debat pertama ini yang dilontarkan paslon 2 diluar kontek dan tidak beraturan.
“Yang penting kita adu program dan adu visi dan misi, kalau yang tadi disampaikan oleh Paslon 2 itu diluar kontek Debat, pakai menyinggung ijasah palsu bang Pepen, statmen yang diloantarkan itu tidak sadar, kalau pasangan Calonnya Wakil Walikotanya semua orang tau, dulu mengeluarkan ijasah-ijasah perguruan tinggi palsu, dan kampus juga ditutup,” jelasnya.
Apa yang disampaikan oleh Calon walikota Bekasi Rahmat Effendi tadi sudah tepat, karena selama ini program Kota Bekasi sudah berjalan dengan baik.
“Tinggal bagiamana melanjutkan dan membangun ekonomi Kota Bekasi yang baik. Dari data IPM dengan BPS itu sudah meningkat mencapai 80 % nomer dua di Jawa Barat. Karena barometer Kota Bekasi tentang Kesehatan dan pendidikan sangat bagus, ini data yang akurat,” Beber Solihin saat mengakhiri perbincangan.(sam)