Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Penjabat Inspektur pada Inspektorat Kabupaten Purwakarta Iyus Permana memastikan tidak ada aliran dana APBD ke Yayasan Yudhistira. Pernyataan ini sekaligus menepis anggapan bahwa yayasan tersebut merupakan ‘anak emas’ Pemkab Purwakarta.
Sebagai pejabat baru, Iyus mengaku sudah melakukan inventarisasi berkas. Hasilnya, dia tidak menemukan dokumen permohonan maupun pencairan dana dari Yayasan Yudhistira.
“Saya pastikan tidak ada soal itu. Saya baru di sini tetapi sudah saya lakukan inventarisasi. Jika ada, tentu saya sampaikan. Tetapi faktanya tidak ada,” jelas Iyus di kantornya, Jalan Veteran, Purwakarta, Kamis (12/4/2018).
Iyus sempat menjelaskan proses permohonan dan pencairan dana dari APBD Purwakarta. Untuk yayasan, biasanya melalui pos dana hibah atau bantuan sosial. Pengajuan dana tersebut dilakukan melalui Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Purwakarta.
Prosesnya berlanjut ke Badan Keuangan dan Asset Daerah atau BKAD. Dari sana, masih harus melalui berbagai tindak lanjut administrasi sebelum bisa dicairkan.
Pihak Inspektorat diakuinya selalu melakukan pengawasan melekat secara internal. Termasuk proses pencairan sebuah permohonan bantuan dana. Berdasarkan hasil penelusuran dirinya, Iyus mengulangi, tidak ada aliran dana ke Yayasan Yudhistira.
“Kami rutin melakukan audit. Jika ada pelanggaran administrasi kami melakukan tindakan secara internal. Itu sudah protap. Tetapi, jika tidak ada pelanggaran, apa yang harus ditindak,” ujarnya.
Lebih jauh Iyus menyebut bahwa pihaknya sangat berkomitmen terhadap akuntabilitas anggaran di Purwakarta. Hal ini karena predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian harus dipertahankan.
Sebagaimana diketahui sudah dua tahun berturut-turut Pemkab Purwakarta mendapatkan predikat prestisius dari BPK tersebut.
“Tentu kami menjalankan semuanya berdasarkan aturan. Aspek akuntabilitas sangat kami tekankan kepada seluruh jajaran di Purwakarta. Kita ingin predikat dari BPK itu terus disandang oleh Purwakarta. Itu sebuah prestasi tinggi saya kira,” tegasnya.
Pintu kantornya lanjut dia, selalu terbuka untuk seluruh masyarakat yang ingin melaporkan penyimpangan yang terjadi. Dirinya siap menjelaskannya jika dibutuhkan.
“Ke sini saja kalau mau lapor, kami terbuka,” pungkasnya. (rls/SpiritNews)