Roma, SpiritNews-Sebuah drama memang tersaji dalam lanjutan kejuaraan dunia MotoGP musim 2018 seri Argentina. Apalagi kalau bukan insiden yang melibatkan pembalap Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, dengan rider Tim Respol Honda, Marc Marquez.
Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo pada dini hari WIB tadi, Rossi dan Vinales memang terlibat persaingan sengit. Akibat persaingan itu, Rossi pun harus mengalami crashi tepatnya di lap ke-20, lantaran motornya tersengol oleh Marquez
Meski begitu, Rossi masih mampu melanjutkan balapan dan finis di urutan ke-19. Sementara Marquez mampu menyudahi balapan di posisi kelima, namun ia harus menerima penalti dan turun ke urutan ke-18.
Seusai balapan, Rossi pun melemparkan kritikannya terhadap manuver berbahaya yang dipraktekkan oleh Marquez. Bahkan, sahabat karib Rossi yang menjabat asisten pribadinya, Alessio Salucci mengusir Marquez ketika hendak meminta maaf kepada Rossi dari paddock Tim Yamaha.
Keputusan Salucci mengusir Marquez dari paddock Tim Yamaha pun mendapatkan sejumlah tanggapan dari beberapa kalangan. Ada yang mendukung, namun banyak juga yang mengkritisi keputusan Salucci mengusir Marquez tersebut.
Salah satu sosok yang mengaku tidak senang dengan sikap sahabat Rossi tersebut adalah pengamat MotoGP, Maurizio Bruscolini. Terlebih bagi Bruscolini, Salucci tak memiliki hak untuk mengusir Marquez lantaran tidak mempunyai jabatan di Tim Yamaha.
“Saya selalu melihat terdapat sejumlah masalah di dalam garasi Yamaha. Pada Minggu kemarin, masalah itu terlihat. Uccio membela Vale meski tak memiliki kuasa, mengingat ia tak punya jabatan di Yamaha,” cetus Bruscolini, seperti dikutip dari Solomoto, Sabtu (14/4/2018).
“Kali ini Uccio sudah benar-benar kelewat batas. Para pemimpin Yamaha ikut campur pada titik ini, berkata: ‘cukup, dan jika kesalahan macam ini terjadi lagi, jangan menginjakkan kaki di garasi lagi’,” tuntasnya.(SpiritNews)