Kota Bekasi, SpiritNews-Menanggapi pandangan politik khususnya di Kota Bekasi menjelang Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bekasi dalam Pilkada serentak tahun 2018.
Dimana dari informasi terakhir beredar pemberitaan, baik melalui media cetak, media sosial, bahwa telah terjadi seolah-olah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah berpihak pada salah satu Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Bekasi.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bekasi, H Soekandar Ghazali mengatakan, hal ini sangat menimbulkan dan meresahkan warga persyarikatan, sehingga pihaknya menerima berbagai masukan, saran dan kritikan serta sikap keberatan dari berbagai unsur di dalam persyarikatan.
“Bahwa Muhammadiyah dan seluruh organisasi ortomnya, dalam perjuangan politiknya senantiasa sesuai dengan khitahnya tidak berafiliasi kepada salah satu partai politik dan juga salah satu pasangan calon dalam setiap momentum politik pesta demokrasi,” ucapnya, Selasa (17/04/2018).
Kepada seluruh warga persyarikatan tidak dibenarkan menggunakan dan membawa-bawa simbul-simbul serta nama Institusi Persyarikatan dalam kegiatan politik. Hal ini akan menjadikan keretakan dan berpotensi memecah belah ukhuwah diantara warga Muhammadiyah, ‘Aisyiyah serta ortom-ortom lainnya.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bekasi, H Hasnul Kholid P menambahkan, ketidak terlibatan Persyarikatan Muhammadiyah untuk terjun dalam politik praktis, merupakan sikap yang tepat dan sudah sangat sesuai dengan khittah Perjuangan Muhammadiyah.
“Perjuangan Muhammadiyah, disamping melalui pengembangan amal usaha, dalam politik berbeda konteksnya,tanpa harus Muhammadiyah masuk dalam politik praktis, Muhammadiyah sudah mampu menegaskan perannya bagi ummat,bangsa,dan negara,” ujar Hasnul Kholid
Demikian penegasan sikap Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bekasi dan meinta agar semua pihak memahami dan tetap menjaga ukhuwah diantara warga anggota persyarikatan, tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan keresahan dan berpotensi merusak ukhuwah diantara warga persyarikatan.(den)