Kabupaten Ciamis, SpiritNews-Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi rupanya tertarik dengan salah satu alat musik tradisional bernama tarompet atau terompet yang merupakan jenis alat musik yang biasa digunakan dalam pagelaran seni pencak silat padungdung.
Yakni seni pencak silat yang berorientasi terhadap keindahan gerak dan ritmik bukan duel tarung.
Bahkan, Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu pun menyebutkan bahwa Tarompet layak dimainkan dalam pertunjukan dengan skala yang besar. Serius dengan ide tersebut, Dedi Mulyadi pun siap untuk menggagas Sunda Jazz Festival berskala Internasional.
Menurut Dedi Mulyadi tarompet memiliki potensi untuk setara dengan alat musik saxophone dari segi pengenalan. Meskipun, cara memainkan tarompet relatif lebih sulit dari saxophone karena tangga nada yang digunakan berbeda.
Keunggulan ini, kata dia, tidak boleh menjadikan tarompet menjadi eksklusif. Akan tetapi, harus lebih dikenal sebagai bagian dari khazanah kebudayaan Jawa Barat dan Nusantara. Event Sunda Jazz Festival dapat menjadi momentum kebangkitan alat musik sunda di panggung internasional.
“Kalau kita serius, pengenalan tarompet bisa lebih tinggi dari saxophone. Biasanya, kalau ada alat musik yang agak sulit dimainkan, orang akan merasa tertantang dan tertarik. Sisi ini yang kita coba garap di event internasional,” katanya, di Paguron Guntur Lodaya, Kabupaten Ciamis, Jum’at (20/4/2018).
Untuk mewujudkan ide tersebut, pria yang lekat dengan iket sundanya itu pun akan memanfaatkan relasinya dengan beberapa kenalan luar negeri yang dimiliki. Diketahui, selain dikenal sebagai budayawan Jawa Barat, Dedi Mulyadi juga dikenal sebagai salah tokoh internasional. Pengalamannya menyampaikan pidato kebangsaan berbasis kebudayaan di Forum PBB mengundang decak kagum berbagai pihak saat itu.
Bahkan, tamu diplomatik dari Aljazair, Gubernur Provinsi Setif Nacer Maskri pernah mengundang secara khusus mantan Bupati Purwakarta dua periode itu. Undangan tersebut berisi ajakan untuk sharing and hearing tentang kebudayaan di Aljazair.
Selain itu, Purwakarta pernah menjadi tuan rumah World Village Conference yang diikuti 21 Negara di seluruh dunia. Relasi internasional inilah yang menjadi modal utama Dedi Mulyadi untuk mempromosikan event-event daerah ke dunia.
“Insya Allah, semua relasi kita kontak nanti,” singkatnya.
(SpiritNews/Okezone.News)