Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMPN 5 Purwakarta dilaksanakannya di dua tempat karena minimnya ketersedian sarana prasarana komputer.
Kepala SMPN 5 Purwakarta, Rikrik Halimatussadiah, mengatakan, sekolahnya hanya memiliki 36 unit komputer dan 4 server. Sementara jumlah siswa yang mengikuti UNBK sebanyak 336 orang.
“Pelaksanaan UNBK dibagi dalam tiga sesi, 112 unit komputer ditambah 10 persen cadangan, sehingga untuk terlaksananya UNBK ini kami harus meminjam komputer 82 unit beserta tempat untuk pelaksanaan UNBK ke SMK Yayasan Pendidikan Kejuruan (YPK),” kata Rikrik kepada SpiritNews, Selasa (24/4/2018).
Dikatakan, UNBK hari pertama ada kendala karena terjadi kemunduran waktu sekitar 120 menit, kondisi tersebut merubah waktu dimulainya ujian sesi pertama yang seharusnya pukul 07.30 WIB, mundur menjadi pukul 09.30 WIB.
“UNBK hari kedua pun mengalami kendala server down dan perlu perbaikan. Kami sangat menyayangkan kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan UNBK yang mengakibatkan penurunan kondisi fisik siswa karena harus menunggu hampir 2 jam,” jelasnya.
Rikrik berharap perbaikan serven down dilakukan jauh hari sebelumnya, bukan pada saat UNBK dimulai. Tentu ini merugikan siswa peserta ujian.
“Jaringan LAN dan listrik tidak ada kendala, saya berharap UNBK di hari ketiga berjalan lancar,” ujarnya.
Diakuinya, UNBK ini memaksa siswa untuk bisa mengoperasikan komputer agar bisa menjawab soal-soal. Kendala yang dihadapi siswa, karena tidak semua siswa mampu mengoperasikan komputer.
Untuk itu, kata Rikrik, sangat diperlukan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) agar siswa memahami pengoperasian komputer.
“Untuk sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013 (kurtilas), pelajaran TIK sudah tidak ada. Padahal ini sangat perlu untuk kelancaran UNBK. Sebaiknya pemerintah mengembalikan lagi pelajaran TIK seperti pada kurikulum tahun 2006,” ungkapnya.(reg)
