Kota Bekasi, SpiritNews-Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi akhirnya memiliki gedung kampus baru.
Gedung baru tersebut diresmikan pada Minggu (224/2018) oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Prof. Dr. H. A. Malik Fajar, M.Sc, didampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Institute Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi Prof. DR. Masyitoh Chusnan, M.Ag, Rektor Institute Muhammadiyah Bekasi DR. H. Suryatmono, SH,MM.
Pada kesempatan itu, Malik Fajar, mengatakan, awalnya kampus IBM mengontrak gedung bekas Bina Insani dengan jumlah mahasiswa 120 orang dan dosen 36 orang serta karyawan 10 orang.
“Pembangunan gedung ini dibantu oleh Muhammdiyah Malang, dilengkapi 37 ruang belajar yang dapat menampung 1.000 orang,” kata Fajar.
Diakuinya, saat ini jumlah mahasiswa sudah mencapai 630 orang yang terdaftar dan mahasiswa aktif 545 orang yang mengikuti perkuliahan dan rutin membayar uang kuliah rutin.
“Kami sudah dapat melaksanakan proses belajar mengajar karena sudah memiliki 63 dosen tetap dan dosen tidak tetap tetapi sudah memiliki NIDN sebanyak 25 orang. Kami juga mengembangkan kemampuan dan wawasan mahasiswa dengan mendatangi bursa-bursa efek, nur premium dan aktif dalam kegiatan sosial,” ujarnya.
Selain itu, kata Fajar, kampus IBM sudah memiliki program UPT (Unit Pelayanan Terpadu). Disini mahasiswa dapat belajar bekerja dan mendapatkan sertifikat, baru boleh mengikuti wisuda pada bulan Desember 2018.
“Kami sudah mengajukan akreditasi prodi management, tetapi nilainya belum turun tapi sudah fisitasi. Kemudian akan menyusul komunikasi dan akuntansi karena sudah siap, target kami sebelum Desember 2018 sudah mendapatkan akreditasi semua,” jelasnya.
Menurutnya, Kampus IBM sudah menyediakan koperasi konvensional dan koperasi syariah untuk mahasiswa yang diakses secara online. Jadi mahasiswa dapat mengakses dimana saja. Selain itu kampus juga mempunyai kursus untuk calon wisudawan dimana mereka harus menunjukan sertifikat TOEFL dengan skor 450.
Rektor Institute Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi, Drs. Suryatmono, mengatakan, gedung kampus baru IBM mulai ditempati sejak tanggal 20 Maret 2018 lalu.
Dikatakan, sejak awal IBM berdiri belum memiliki gedung baru dan masih mengontrak di salah satu ruko di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan atau geudng eks Kampus Bina Insani Bekasi.
“Kami bersama tim IBM berupaya mencari lokasi. Menginjak usia 3 tahun ini, alhamdulilah telah memiliki gedung baru berkat bantuan dari Muhamadiyah Malang, Jawa timur,” kata Suryatmono.
Saat ini, kata Suryatmono, kampus IBM memiliki 37 ruangan dengan kapasitas 1000 mahasiswa.
“Kami sudah usulkan akreditasi Prodi managemen, dan akan ada dua program menyusul akuntasi dan komunikasi,” katanya.
Diakuinya, pada tahun 2017 lalu semasa kepemimpinan Walikota Bekasi, Rahmat Effendi dan Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu, IBM sudah menandatangani kesepakatan berupa MoU dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
“Kampus kami akan diberikan tanah satu hektar untuk sarana pendidikan kampus IBM. Namun dengan syarat harus memiliki sertifikat tanah terlebih dahulu. Dan saat ini sedang kami proses,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mengaku mengapresiasi Kampus IBM sudah memiliki gedung. Ini membuktikan betapa pentingnya lembaga pendidikan tinggi untuk masyarakat.
“Sesuai visi misi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat pada sektor pendidikan, maka dapat dipastikan Kampus IBM akan menyerap ribuan mahasiswa dan kedepannya akan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) Jawa Barat,” kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan.
Ia juga berharap, Kampus IBM akan menciptakan intelektual-intelektual baru, termasuk dalam tentu konteks pebisnis-pebisnis baru. Sebab, untuk mencapai kemajuan, harus ada sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, handal, hebat, profesional, cerdas dan terampil.
“Luar biasa pendidikan berdampak pada masa depan sebuah bangsa. Tidak ada kemajuan bangsa kecuali ada kemajuan pendidikan,” ungkapnya.(den)