Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Pemilihan bupati/wakil bupati Bandung Barat tinggal menghitung hari sekitar 58 hari. Banyak warga di Bandung Barat yang masih belum mengetahui terkait adanya pemilihan kepala daerah, bahkan terhadap nama-nama calon bupati/wakil bupati.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) KBB, Jaja mengakui sosialisasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih belum efektif, terbukti warga-warga di pelosok KBB tak mengetahui siapa calon pemimpinnya nanti.
“Saya justru berharap pada KPU ini untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat terutama dalam pendidikan politik dari tahun sebelumnya seperti pada 2009 sekitar 64 persen, lalu 2014 itu 74 persen. Sekarang saya berharap KPU bisa raih 85 persen partisipasi warga,” katanya di Hotel Lemon, Lembang, Selasa (1/5/2018).
Kesbangpol, kata Jaja sebagai aparatur Pemda yang memiliki peran dalam membantu KPU untuk bisa mendulang angka partisipasi, terutama di pelosok KBB untuk para pemilih pemula.
“Ya seharusnya KPU ini lebih maksimal, karena anggarannya kan besar. Sehingga bisa lakukan sosialisasi dengan banyak inovasi,” ujarnya.
Senada dengan Jaja, Ketua Keluarga Mahasiswa Bandung Barat (Kembara), Lutfias juga menyebut sosialisasi oleh KPU memang sering dilakukan, tetapi masih terasa kurang, apalagi kepada para mahasiswa terkait politik uang dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Saya melihat masih minim juga warga yang tahu soal pilkada ini, baik calonnya maupun tanggal pencoblosannya, apalagi soal mereka masuk tidaknya sebagai daftar pemilih tetap (DPT) atau tidaknya,” ujarnya.
KPU KBB terakhir melakukan sosialisasi dua minggu ini, yakni sosialisasi terkait partai politik di Desa Cikande, Kecamatan Saguling dan sosialisasi pilkada di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah. KPU pun telah melakukan sosialisasi dengan menggunakan berbagai cara, salahsatunya melalui seni budaya pagelaran wayang golek, seperti yang diselenggarakan di Cikande.(gus)