
Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Pasangan Anne Ratna Mustika-Aming memiliki komitmen untuk mengembangkan wisata religi di Purwakarta, agar menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Barat.
Hal ini terungkap dalam Debat Publik Pilkada Purwakarta yang digelar di Ballroom Hotel Harper, Jalan Raya Bungursari, Purwakarta, Kamis (3/5/2018) malam.
Calon Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengatakan, banyak tempat wisata religi di Purwakarta yang perlu di maksimalkan. Misalnya, situs makam Baing Yusuf Purwakarta di Mesjid Baing Yusuf, yang berlokasi di Jalan Gandanegara No 25, Purwakarta.
“Kita ada situs wisata religi yang sudah ramai. Secara fasilitas masih perlu kita kembangkan. Tentu ini akan semakin menarik minat wisatawan religi untuk datang. Situs religi para masyayikh (guru,red) di Purwakarta juga banyak,” katanya.
Selain itu, peluang besar nampaknya menjadi proyeksi mantan Ketua Penggerak PKK tersebut. Menurut dia, Tajug Gede Cilodong dapat menjadi situs wisata religi baru. Pasalnya, tajug gede yang juga dikenal sebagai Masjid Raya Cilodong tersebut dapat menampung 2000 jemaah.
Fasilitas dalam tajug tersebut terbilang mentereng sebab akan dikembangkan lebih jauh. Mulai dari taman dan air mancur sampai rest area untuk pengguna jalan di Jalan Raya Bungursari.
“Ada Tajug Gede Cilodong juga kan. Ini bisa menjadi proyeksi baru ke depan bagi Purwakarta. Ribuan jamaah bisa tertampung di masjid tersebut,” katanya.
Selain itu, program pengembangan wisata ala Anne-Aming akan dilengkapi dengan penciptaan satu desa satu produk. Masyarakat di pedesaan didorong untuk melakukan proses produksi melalui Program Saung AMBU. Istilah terakhir merupakan akronim dari Anak Muda Berkarya dan Berusaha.
“Ini wahana kreasi bagi masyarakat desa. Wisatawan itu kalau pulang tentu butuh oleh-oleh. Jadi, satu desa harus memiliki satu produk,” katanya.
Secara teknis, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta melakukan advokasi berupa pelatihan sampai proses pemasaran. Sehingga, masyarakat Purwakarta terutama anak muda dapat berdikari.
“Jadi, saung AMBU itu, bukan Ambu panggilan akrab saya. Tetapi AMBU itu akronim dari Anak Muda Berkarya dan Berusaha. Tadinya, saya ingin mengaktualisasikannya melalui Balai Latihan Kerja di setiap kecamatan. Tetapi, hari ini tidak boleh ada UPTD, maka programnya ditarik ke tingkat kabupaten,” ungkapnya.(reg)