Calon Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum Turun ke Sawah Tanam Padi di Karawang

  • Whatsapp
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum memegang bibit padi yang akan ditanaminya di sawah yang berlumpur
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum memegang bibit padi yang akan ditanaminya di sawah yang berlumpur

Kabupaten Karawang, SpiritNews-Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, turun langsung ke sawah yang berlumpur untuk menanam padi bersama petani di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018).
Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau yang akrab disapa Rommy juga ikut turun ke sawah hanya ingin merasakan betapa beratnya perjuangan seorang petani dalam menanam padi.
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, sektor pertanian merupakan program unggulan setelah sektor pendidikan yang diusung untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat bersama Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Masyarakat Jawa Barat jangan sampai tiga kosong. Artinya, masyarakat Jawa Barat tidak boleh kosong iman, tidak boleh kosong dompet dan tidak boleh kosong perut,” kata Kang Uu, sapaan akrab Uu Ruzhanul Ulum kepada SpiritNews.
Untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, kata Uu, menjadi tanggungjawab pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya membuat program Gerbang Desa. Salah satu fokus dalam program ini adalah membangun infrastruktur jalan desa dan irigasi.
“Jalan desa dan jaringan irigasi ini sangat penting untuk meningkatkan hasil pertanian. Sebab, tanpa jalan yang bagus, petani akan kesulitan untuk mengangkut hasil pertanian dan mengangkut kebutuhan petani,” katanya.
“Di Kabupaten Tasikmalaya, saya sudah berhasil meningkatkan hasil pertanian, khususnya gabah kering panen hingga 5 persen, mengeksport beras organik dan buah manggis ke beberapa negara di dunia,” kata Bupati Tasikmalaya dua periode ini.
Selain itu, Pemkab Tasikmalaya sudah berhasil menciptakan sawah baru seluas 150 hektar, dan selanjutnya akan menciptakan sawah baru seluas 500 hektar lagi dengan bekerjasama dengan TNI.
Diakuinya, saat ini anak petani enggan untuk melanjutkan usaha orang tuanya dalam bidang pertanian karena perkembangan industri. Maka, untuk mengantisipasi semakin turunnya animo masyarakat menjadi petani, Pemkab Tasikmalaya sudah membangun SMK Negeri Pertanian.
“Awalnya memang sepi peminat untuk sekolah di SMK Negeri Pertanian ini, tapi seiring waktu berjalan semakin banyak masyarakat yang melanjutkan pendidikan dan bersekolah di SMK Negeri Pertanian,” ujarnya.
Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Pemkab Tasikmalaya telah membangun resi gudang gabah kering. Setiap petani yang telah panen dapat menitipkan gabahnya di gudang tersebut. Bahkan surat penitipan gabah tersebut bisa diagunkan ke bank yang sudah ditunjuk oleh Pemkab Tasikmalaya.
“Gudang ini kami bangun untuk mengantisipasi merosotnya harga gabah pada saat panen. Sehingga, petani yang enggan menjual gabahnya karena harga rendah bisa menitipkan gabahnya di gudang,” jelasnya.
Dikatakan, saat ini Pemkab Tasikmalaya juga sudah mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus untuk bidang pertanian. BUMD ini menyediakan kebutuhan petani seperti bibit, pupuk, dan lain-lain.
Menurutnya, apabila pasangan Calon Gubernur – Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil – Uu Ruzhanul Ulum (RINDU) terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada 27 Juni 2018 nanti, maka program ini akan diterapkan di seluruh wilayah di Jawa Barat.
“Saya akan lebih mudah untuk menerapkan program ini di Jawa Barat. Selain saya sudah berpengalaman dan berhasil menerapkan di Tasikmalaya, saya juga salah seorang anggota Dewan Kehormatan KTNA nasional bidang pertanian,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dibawah kepemimpinan Ridwal Kamil – Uu Ruzhanul Ulum nantinya akan berupaya merubah paradigma petani agar bisa meningkatkan perekonomian, bahkan mampu membeli rumah dan merci (mobil).
Untuk mendukung program tersebut, lanjut Uu, nantinya akan diterapkan pendidikan pertanian yang bersifat agrobisnis untuk petani dan nelayan.
“Tidak boleh lagi petani dan nelayan dapat bantuan alat, tetapi tidak disertai dengan ilmu penggunaan alat, pengolahan alat dan cara meningkatkan hasil pertanian dan hasil tangkapan ikan. Kalau tidak disertai dengan pendidikan, maka petani dan nelayan selamanya tidak akan berkembang,” jelasnya.
Sedangkan untuk mengantisipasi maraknya alih fungsi lahan pertanian, kata Uu, pihaknya akan membuat peraturan daerah tentang sawah abadi dan melarang petani menjual lahan pertaniannya.
Di Kabupaten Tasikmalaya, jelasnya, pemerintah setempat sudah membuat Perda (Peraturan Daerah) No 8 tahun 2013 tentang sawah abadi. Dalam peraturan tersebut, tidak boleh sembarangan melakukan alih fungsi lahan.
“Di seluruh wilayah Jawa Barat pun perda ini perlu diterapkan dan perlu adanya larangan terhadap petani untuk menjual lahan pertaniannya. Tujuannya, agar tidak mudah para pengembang membangun perumahan,” ungkapnya.(sir)

Pos terkait