Kota Bekasi, SpiritNews– Terkait dengan wanita bercadar yang dituduh sebagai teroris, di mana kejadian yang terjadi belakangan ini dari adanya bom bunuh diri.
Humas dan Protokol Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi, Evi Agustin mengatakan, bahwa ini adalah tentang soal keyakinan.
“Di dalam Islam, bercadar memang ada tapi di lain itu. keyakinan cadar pun bukanlah suatu yang diharuskan untuk menggunakannya. Ada yang menggunakan cadar, ada juga yang tidak menggunakan cadar. Ini tentang keyakinan masing-masing,” ucapnya.
Menurutnya, yang jelas dalam syariat Islam bahwa menutup aurat itu wajib hukumnya.
“Bagian aurat itu dari ujung kepala hingga ujung kaki yang terdapat dalam Al-Quran Surat Al Ahzab, Ayat 59,” ujar Evi.
Ia menambahkan bahwa tindakan masyarakat yang memberikan statemen wanita bercadar itu dituduhadalah teroris itu sangat tidak tepat. Menurutnya, harus ada yang dipisahkan dalam berpikirnya.
“Harus dipisahkan dalam pola pemikiran masyarakat tentang ajaran Islam dengan ajaran teroris. Arti Islam itu sendiri adalah selamat.
Wanita bercadar bukan teroris, cadar itukan ada dalam syariat Islam, jadi di mana titik nilai seorang terorisnya?.
“Kepada masyarakat untuk tidak mengungkitkan suatu kejadian. Ia mencontohkan, apabila ada seorang yang mengaku Islam kemudian membunuh orang lain, apakah seluruh umat Islam itu dicap sebagai pembunuh, jelas tentu tidak,” tegasnya.
Kemenag mengutuk dengan keras setiap kegiatan yang berkaitan dengan teroris ini. bahwa dalam Islam itu tidak ada ajakan untuk membunuh atau bunuh diri.
“Untuk masyarakat harus bisa lebih cerdas dalam menerima informasi dan berita apapun, masyarakat tidak perlu berprasangka suatu kejadian yang dikaitkan dengan satu sama lain. Kita inginkan kedamaian yang akan terus ada dalam Republik Indonesia tercinta ini,” tandasnya.(den)
