Kabupaten Bekasi, SpiritNews-Empat Kontrakan digeledah Densus 88, diantara kontrakan tersebut dihuni terduga teroris.
Rumah kontrakan yang digeledah, Jumat (18/5/2018) sore di Desa Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
“Benar, kemarin sore, cuma pas digerebek, (terduga teroris, red) sudah nggak ada di tempat,” kata pemilik kontrakan, Abu Sofyan, Sabtu (19/5/2018) kemarin
Sofyan menceritakan, sore itu dirinya sedang berada di rumah. Tiba-tiba polisi datang izin meminta kunci kontrakan. Setelah itu, polisi masuk ke dalam kontrakan tersebut.
“Ada 30-an lah (polisi). Ada yang bawa senjata, ada yang nggak bawa,” ujarnya.
Sofyan ikut menyaksikan penggeledahan tersebut. Dia mengatakan, ada sejumlah barang yang disita polisi dari lokasi.
“Komputer, ada buku-buku juga tentang agama gitu. Tapi bukan Alquran sih, cuma hadist-hadist gitu. ada paralon kecil juga. Nggak tahu buat apa,” ujarnya.
Ada 4 pintu rumah kontrakan yang digeledah. Dua di antaranya menurut Sofyan adalah kontrakannya yang dihuni oleh pria bernama Agung dan Ilham. Sedangkan dua kontrakan lainnya dia tidak kenal penghuninya.
“Namanya Agung (kontrakan warna hijau), sudah berkeluarga. Anaknya satu masih kecil, sudah 8 bulan tinggal di sini. Sebelahnya (kontrakan warna kuning) Pak Ilham, sudah berkeluarga tapi belum punya anak. Dia baru dua bulan (ngontrak),” jelas Sofyan.
Sofyan tidak menaruh curiga terhadap kedua penghuni kontrakannya ini. Namun menurutnya keduanya memang tidak berbaur dengan warga sekitar dan dikenal pendiam. Keduanya merupakan pedagang dan kerap ada tamu yang datang ke rumah.
“Suka ada tamu, karena dia kan jualan cilok. Dua-duanya jualan cilok. Nggak tiap hari juga mereka (tamu) datang tapi sering, kadang (kegiatannya) ngaji,” jelas Sofyan.
Seorang warga tetangga terduga teroris yang tidak ingin disebut namanya juga membenarkan adanya penggerebekan ini. Namun dia mengaku tidak tahu apa saja yang dibawa Densus 88 dari kontrakan tersebut.
Dia menyebut saat Densus 88 datang, rumah kontrakan tersebut dalam keadaan kosong.
Menurutnya, baik terduga teroris Agung maupun Ilham dikenal tidak terbuka kepada warga. Kontrakan itu kerap didatangi sejumlah tamu.(spiritnews)