
Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Dokter RSUD Bayu Asih Purwakarta diduga melakukan malpraktek terhadap salah seorang pasien yang didiagnosa menderita usus buntu dan harus melakukan tindakan operasi pada 25 April 2018 lalu.
Pasien tersebut pasca operasi diperbolehkan pulang dengan kondisi bekas operasi belum kering. Akibatnya, pasien menderita luka yang lama-kelamaan semakin melebar di perut pasien.
“Awalnya kecil, tapi lama-kelamaan membesar dan basah,” kata Tini, orang tua pasien Widiastuti, kepada SpiritNews, Senin (21/5/2018).
“Kami pun melakukan kontrol, namun jawaban dua dokter RSUD Bayu Asih berbeda hingga membingungkan kami. Pertama kontrol ke dr. R jawabannya tidak apa-apa, kemudian kontrol kedua ditangani oleh dr. Ir yang juga melakukan operasi terhadap Widi anak saya, dan jawabannya sama tidak apa-apa,” ujarnya.
Kendati demikian, sebagai orangtua, Tini merasa khawatir dengan luka yang semakin hari semakin melebar. Dengan kondisi tersebut, ia berinisiatif membawa anaknya ke IGD RSUD Bayu Asih pada Sabtu (19/5/2018) dan sampai sekarang masih dirawat di RSUD Bayu Asih, kabarnya akan ditangani.
“Tadi dr. Ir datang sekitar pukul 10.00 WIB memeriksa anak saya, tapi saya disuruh keluar dari ruangan. Namun anak saya menyampaikan bahwa dr. Ir mengatakan perawatan di rumah tidak higienis dan pola makan tidak dijaga. Terus terang saya sebagai orang tua tersinggung dengan ucapan dokter tersebut, sayangnya saat tadi ketemu dengan dr. Ir tidak menjelaskan apapun kepada saya,” tegasnya.
Sementara penanganan pasien diduga merupakan malpraktek oleh dr. Ir ini sampai Senin (21/5/2018) sore belum bisa diminta keterangan, bahkan Wakil Direktur RSUD Bayu Asih Purwakarta, dr. Denny Darmawan saat ditemui mengatakan, dr. Ir sedang melakukan operasi dan berjanji akan meminta keterangan ke dr. Ir.
“Nanti saja pak setelah pukul 12.00 WIB, saya akan meminta keterangan ke dr. Ir. Nanti saya akan menghubungi bapak,” kata dr. Denny.
Namun hingga berita ini diturunkan kabar dari dr. Denny belum ada terkait keterangan dari dr. Ir. Bahkan dr Denny terkesan menutupi agar media tidak bisa bertemu dengan dr. Ir untuk meminta keterangan terkait dugaan malpraktek tersebut.(akt)