Kabupaten Karawang, SpiritNews-Kabupaten Karawang kini darurat aksi pembegalan, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan pencurian disertai pemberatan (curat).
Kendati pada masa jabatan mantan Kapolres Karawang, AKBP Hendy F Kurniawan, sudah ada 16 pelaku begal, curanmor dan curat yang ditembak mati, namun hal ini tidak membuat para pelaku kejahatan tersebut takut atau kapok.
Pasalnya, di era kepemimpinan Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya, pelaku begal, curanmor dan curat bersenjata api (senpi) masih berkeliaran di wilayah hukum Kabupaten Karawang. Polres Karawang dituntut untuk dapat memberantas aksi kejahatan begal, curanmor dan curat.
Pelaku begal, curanmor, curat pada Sabtu (19/5/2018) lalu nyaris berhasil melakukan pencurian kendaraan di salah seorang warga di Jalan Tambak Baya (samping SDN Karawang Kulon), Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.
Pemilik rumah yang disatroni pelaku kejahatan tersebut, Jhon Marbun, mengatakan, pelaku pencurian tersebut terekam oleh seseorang yang ngekost di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Dalam rekaman tersebut, pelaku diduga menggunakan senjata api, bahkan sempat memasuki parkiran rumah saya di Jalan Tambak Baya (samping SDN Karawang Kulon). Kejadiannya pada Sabtu lalu, kira-kira jam 17:20 WIB menjelang buka puasa,” kata Jhon kepada SpiritNews melalui sambungan WhattsApp, Selasa (22/5/2018).
Dikatakan, pelaku gagal melakukan pencurian karena dilihat salah seorang penghuni kost-kostan yang merekam aksi pelaku yang menggunakan sepeda motor karena gerak-gerik mereka mencurigakan.
“Setelah mengetahui adanya penghuni kost-kostan yang melihat gerak-geriknya, pelaku diduga mengeluarkan senjata api dan menembakkannya ke arah orang yang merekam gerak-gerik pelaku. Lalu kedua pelaku melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor,” katanya.
“Mohon diviralkan lae, biar warga yang lain bisa waspada, dan siapa tau ada yang mengenal pelaku, agar bisa dilaporkan ke pihak yang berwajib,” jelasnya.
Sebelumnya, Kapolres Karawang, AKBP Slamet Walyo, mengaku akan memprioritaskan penanganan kasus begal.
“Penanganan begal yang termasuk kejahatan jalanan lainnya menjadi skala prioritas untuk diselesaikan,” ucap Slamet saat mengunjungi Studio Mini Portaljabar, Senin, (21/05/2018).
Menurutnya, dirinya akan belajar dari pengalaman Kapolres sebelumnya, AKBP Hendy F. Kurniawan yang berhasil dalam menangani kejahatan jalanan seperti begal.
“Kapolres sebelum saya, AKBP Hendy latar belakangnya di Jatanras Polda Metro punya kapasitas yang memadai, beliau berhasil dalam memberantas kejahatan jalanan semacam begal. Pengalaman beliau disini perlu diapresiasi dan menjadikan pedoman bagi saya dalam memberantas kejahatan jalanan,” ucapnya.
Diakuinya, kejahatan jalanan yang kian marak akibat dari pesatnya pembangunan di Karawang, menurut Slamet adalah beban bersama untuk bisa diselesaikan.
“Kami harap masalah kejahatan jalanan bisa selesai, karena ini adalah beban bersama untuk dilanjutkan penanganannya,” jelasnya.
Namun Slamet mempunyai cara pandang lain dalam memberantas kejahatan yaitu dengan langkah-langkah non represif, namun bukan berarti penindakan kejahatan akan dikendorkan.
“Kejahatan tidak bisa dibalas kejahatan, perlu lakukan langkah lain. Yaitu langkah preentif dan preventif, dan kami yakin masalah kejahatan bisa ditekan dengan cara tersebut,” ucapnya.
Salah satu langkah preentif dan preventif yang sedang diusahakan oleh Polres Karawang adalah membangun Pusat Komando (Command Centre).
“Upaya kami adalah membangun Comand Centre, yang didalamnya ada aplikasi ada panic button (aplikasi keamanan yang berguna sebagai pencegahan kejahatan seperti penculikan ataupun kecelakaan hingga begal),” ujarnya.
Dengan adanya panic button, menurut Slamet, dapat memudahkan kinerja kepolisian memberantas kejahatan, selain itu salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam membantu tugas kepolisian.
Apalagi sekarang saat-saat rawan kejahatan karena menjelang momen lebaran dimana siapapun bisa nekat melakukan tindak kejahatan karena didesak oleh kebutuhan.
“Kebetulan sekarang mendekati Lebaran, biasanya dimana- mana tren kriminalitas meningkat. Semoga dengan adanya aplikasi panic button dapat meminimalisir tindak kejahatan,” ucapnya.(moy)