Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut tiga, Ahmad Syaikhu blusukan kampanye ke Pasar Panorama Lembang, Jumat (25/5/2018).Syaikhu menyempatkan berbincang dan menyerap keluhan-keluhan pedagang yang ada di sana.
Menurut Syaikhu, banyak pedagang yang mengeluhkan masalah kebersihan yang masih banyaknya sampah berserakan di luar pasar. Padahal, Syaikhu menilai Pasar Panorama sudah menjadi pasar yang bagus dan nyaman, sehingga masalah kebersihan harus menjadi prioritas di Pasar Panorama.
“Instalasi pengelolaan sampah pun harus diperhatikan. Saya lihat harga pangan masih terkendali. Tapi, seperti biasa menjelang hari raya akan banyak kebutuhan para Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk berjualan. Jadi, pemda perlu siapkan siapkan lahan sementara untuk mereka, karena kebutuhan berkaitan perut dan tuntutan perut mereka harus difasilitasi dengan adanya kios lapak agar tidak lari ke jalan,” ujarnya di Lembang.
Selain itu, Syaikhu berjanji akan berusaha memberikan penguatan kepada pedagang dengan berbagai cara penguatan, seperti permodalan dengan melanjutkan program Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, yakni kredit cinta rakyat.
“Kami harap para pedagang maupun ojek pun bisa berkolaborasi atau bersatu sehingga berdaya dan sejahtera agar berdaya saing,” ujarnya.
Saat di Lembang, Syaikhu pun sempat mendatangi Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat. Dia menyebut banyak peternak mengeluhkan terkait keterbatasannya lahan. Padahal, potensi peternakan masih banyak, berbanding terbalik dengan pakan dan perkembangan sapi yang terbatas.
“KPSBU ini kan sebagai penghasil susu Lembang terbesar di Jabar, jadi kami (Asyik) pun ingin fokus pada kesehatan anak melalui program pemberian susu kepada anak, khususnya siswa SD minimal 2 kali dalam seminggu,” ujar Syaikhu.
Selanjutnya, Syaikhu juga menjanjikan membantu pemasaran susu Lembang ke luar daerah bahkan negeri. Tetapi, terlebih dahulu kata dia para anak-anak peternak susu akan mendapatkan pelatihan melalui program Asyik, yakni Asyik Trainer, sehingga mereka dapat memiliki terobosan baik dalam penjualan online, branding, maupun produk olahan susu yang pangsa pasarnya masih terbuka.
“Gerakan revolusi putih semacam pemberian susu ke anak sekolah ini, agar anak-anak tidak ada lagi yang kekurangan gizi. Apalagi mereka kekurangan nutrisi dan gak siap dalam belajar,” katanya.(gus)