Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Dua pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Bandung Barat menganggap Kecamatan Lembang sebagai zona neraka untuk meraup suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak mendatang.
Berbeda dengan pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Aa Umbara dan Hengky Kurniawan yang menggangap Kecamatan Lembang, Padalarang, dan Ngamprah sebagai zona yang membawa angin surga.
Menurut Aa, wilayah tersebut dapat dikatakan zona surga karena daftar pemilih tetap (DPT) dan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) paling banyak dengan pemilih yang rasional.
“Apabila ada paslon lain menggangap neraka, kami justru sebaliknya yaitu zona surga. Karena menurut kami banyak pemilih yang bagus untuk bisa menetukan nasib ke depan,” kata Aa saat ditemui di Padalarang, Kamis (7/6/2018) malam.
Jika bisa menang di Lembang, kata Aa, hampir bisa dipastikan paslon dengan nomor urut 3 ini bisa memenangi Pilkada Kabupaten Bandung Barat 2018.
Suara yang diperebutkan para calon di Lembang mencapai 127.082 yang terdiri dari 64.039 pemilih laki-laki dan 63.043 pemilih perempuan yang tersebar di 344 TPS.
Aa mengaku sudah turun ke lapangan sejak 10 tahun lalu itu, hingga kini komunikasi di 16 kecamatan di Kabupaten Bandung Barat masih tetap baik.
Selain itu dia juga menargetkan sejumlah kecamatan dengan jumlah suara dan tps terbanyak sebagai basis kegiatan tim sukses.
“Dianggap zona neraka itu mungkin karena wilayah-wilayah tersebut belum kepegang sama mereka. Kalau kita optimis bahwa masyarakat dapat memilih yang pemimpin yang tepat,” ujarnya.
Aa juga tidak mempermasalahkan apabila paslon lain mengklaim bahwa pemilih dan pendukung palik banyak berdasarkan survey belakangan ini.
“Kalau ada yang klaim itu sah-sah aja, kita buktikan jangan takabur. Terus berupaya dan ikhtiar, karena kita juga survey yang menjadi parameter nasional,” jelasnya.
Aa juga menungkapkan bahwa, dirinya pun tidak melupakan kecamatan-kecamatan kecil. Ia tetap turun ke lapangan merata di 160 desa di 16 kecamatan.
“Tetep turun ke lapangan, tidak melupakan kecamatan dengan jumlah suara kecil, hanya saja ada skala prioritas. Kami datangi seluruh desa, sudah silaturahmi, nanti tinggal bagaimana hati rakyat dalam mmemilih,” ujarnya.
Aa pun selaku mengingatkan kepada masyarakat agar memilih pemimpin yang rasional, bertanggung jawab, sunguh-sunguh berpihak, membela dan memperjuangkan rakyat.
Jangan mudah tertipu tawaran yang hanya sementara kalau nantinya dapat merugikan untuk lima tahun kedepan.
“Saya dibesarkan di Kabupaten Bandung Barat, tau persis situasi kondisi dan potensi Kabupaten Bandung Barat, dan saya harap masyarakat pintar dan memilih pemimpin yang rasional dan berpihak pada rakyat,” ujarnya.(gus)