Kota Bekasi, SpiritNews-Dengan setelah puncaknya arus mudik yang berlangsung pada Minggu lalu,yang berdampak pada masalah One Way yang terjadi di tol Cikarut ( Cikarang Utama) hingga Palimanan.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan mengatakan, masalah One Way itu kan penerapannya tentatif tergantung dari Korlantas. Kemarin sewaktu diberlakukannya jam 3 siang, ternyata hanya sampai palimanan -Cikarang utama.
“Ternyata sesampainya pada jam 6 sore maka diberlakukan dan kita antisipasikan semalam untuk One Way ketiga dari hari senin lalu,” ucapnya.
Kemudian efeknya ini adalah kendaraan yang biasa masuk tol, justru sekarang masuknya non tol, padahal kendaraan yang masuk tol tersebut berdasarkan Permen (peraturan menteri) No 4 tahun 2017 itu kendaraan yang truk ini sudah boleh di izinkan untuk keluar, berarti jelas bisa kebayang kalau bus AKAP dan truk-truk itu lewat non tol.
“Kebayang juga ketika kita punya ruas jalan ini. Pokoknya semalam itu One Way selesai sampai jam 4 pagi setelah dibuka dari Cawang,” Jelas Johan
Johan Budi menambahkan, memang kapasitas ruas-ruas arteri itu sebenarnya untuk saat ini tidak mencukupi ditambah lagi mesti ada arus roda dua yang tidak bisa masuk tol.
Jadi ketemu antara motor dan kendaraan mobil yang biasa melewati tol itu dipindahkan. Maka Itu yang jadi masalah.
“Kemudian strategi kita kemarin kalau arus mudik, kita lampu hijau dari barat ke timur itu kan kita tingkatkan, tapi karena ada One way tersebut kita sebenarnya mau balik yang dari timur ke barat mau kita banyakin. Tapi karena dia ketemu, kita bingung, akhirnya kita normalin sajalah terserah. Memang jadi masalah kemacetannya itu luarbiasa,” terangnya.
Kalau ada penerapan one way kembali lagi itu, di rasa tidak mungkin dilakukan lagi karena ini sudah hari kerja, jadi berat kalau hari kerja ini di pakai untuk One Way, kalau kemarin kan memang masih libur.
Memang ini sedikit jadi pekerjaan tambahan, karna ini lebih dari arus mudik sebenarnya. Kalau arus mudik kan cuma ke arah timur, kalau One way ini berarti Bulak balik, roda dua dari timur ke barat, yang dari barat ke timur itu kendaraan yang biasanya masuk ke arah Tol jadi non tol.
“Untuk penerapan One way dari Cawang misalnya, orang dari Sumatera mereka mau ke arah bandung, maka dia harus lewat jalan biasa agar tidak menimbulkan kemacetan kembali,”tutupnya (den)