Jakarta, SpiritNews-Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) akan mendukung program Desa Migran Produktif (Desmigratif) Kementerian Ketenagkerjaan (Kemnaker).
Aprindo juga akan membantu memasarkan hasil produksi juga olahan para TKI dan keluarganya yang sudah mengikuti pelatihan pengolahan bahan pokok yang menjadi potensi unggulan di lokasi-lokasi Desmigratif.
Komitmen tersebut disampaikan Ketua Aprindo, Roy N. Mandey saat audiensi dengan Menteri Ketenagakerjaan |(Menaker) M. Hanif Dhakiri di Kantor Kemnaker di Jakarta Selatan, Senin (2/7/2018).
“Pemerintah mengajak berbagai pihak untuk mendukung pengembangan program Desmigratif. Kita berharap para pengusaha ritel yang tergabung dalam Aprindo juga dapat membantu pemasaran produk-produk dari Desmigratif,“ kata Hanif.
Dukungan dari para pengusaha ritel, kata Menaker Hanif diharapkan dapat membantu peningkatan ekonomi dan kesejahteraan para TKI dan keluarganya yang tersebar di desa kantong-kantong TKI di Indonesia.
Desmigratif merupakan program perlindungan terhadap pekerja migran sejak dari kampung halaman yang digagas oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Terdapat empat pilar Desmigratif. Yaitu layanan migrasi dan informasi pasar kerja di kantor desa, menumbuhkembangkan usaha-usaha produktif pekerja migran dan keluarganya, mendirikan Rumah Belajar (comunity parenting) bagi anak pekerja migran serta memfasilitasi pembentukan dan mengembangkan koperasi.
Sejak 2017, Desmigratif sudah dijalankan di 120 desa kantong pekerja migran/TKI. Tahun 2018 tambah 130 desa dan pada 2019 diproyeksikan menjadi total sebanyak 400 desmigratif.
Dikatakan, pemerintah berkomitmen untuk memajukan industri ritel Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang sehingga bisa memperluas kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran.
Sampai saat ini, total penyerapan tenaga kerja di sektor ritel secara nasional mencapai angka 154 juta.
“Kita berharap industri ritel di Indonesia ini dapat terus bertahan, tumbuh dan berkembang di era persaingan global,” ungkapnya.(rls/SpiritNews)