Kantor Panwaslu Purwakarta Didemo Simpatisan Zalu

  • Whatsapp

Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purwakarta sedang berlangsung, ratusan massa menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Panitia Pengawasan Pemiluhan Umum (Panwaslu) Purwakarta di Jalan Basuki Rahmat Kabupaten Purwakarta, Rabu (4/7/2018).

Persatuan Ulama Purwakarta (PUP) dan simpatisan pasangan calon nomor urut 3 Zaenal Arifin dan Luthfi Bamala (Zalu) menggelar aksi turun ke jalan bertajuk Aksi 47. Aksi ini dipicu adanya rumor tentang dugaan pelanggaran Pilkada Purwakarta.

Bacaan Lainnya

Mereka menuntut agar berbagai kasus dugaan penggelembungan suara yang terstruktur, masif dan sistematis bisa dituntaskan oleh Panwaslu Purwakarta.

Dalam orasinya Ketua Tim Sukses Zaenal Baidin, mengatakan, pihaknya akan terus melakukan perlawanan terhadap segala bentuk kecurangan dan dugaan penggelembungan suara hampir di semua Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Zalu sebagai pemenang Pilkada ini yang akan kami perjuangkan terus,” kata Baidin.

Seperti yang terpantau di lapangan, massa aksi mulai bergerak dari halaman Stadion Purnawarman, Kelurahan Sindang Kasih. Titik pertama yang akan mereka tuju adalah Kantor Panitia Pengawas Purwakarta di Jalan Basuki Rahmat.

Massa aksi menuding, KPU Purwakarta telah melakukan pelanggaran dan harus di hukum oleh Panwaslu.

Hingga berita ini di turunkan, rapat pleno terbuka perhitungan suara KPU Purwakarta masih berlangsung.

Massa aksi ini terdiri dari ulama, ormas islam dan Lembaga Swadaya Masyarakat Kompak Kabupaten Purwakarta.

Ketua Tim Pemenangan pasangan Zalu, Ade Suhada, mengatakan, Pilkada Purwakarta banyak terjadi kejanggalan-kejanggalan.

“Kami selaku masyarakat merasa kecewa karena dalam Pilkada ini diisi berbagai kecurangan. Di antara kecurangan itu adanya penggelembungan suara dan pengerusakan kotak suara,” kata Ade kepada SpiritNews.

Ade menambahkan, kecurangan dan membongkar kotak suara adalah bentuk pelanggaran Pidana Pemilu,Jadi ini bukan soal kalah dan menang.

“Yang kami perjuangkan adalah proses Pilkada untuk melahirkan pemimpin yang harus Jujur, Adil dan berkeadilan,” ujarnya.(reg)

Pos terkait