Kabupaten Bekasi, SpiritNews-Nasib buruk yang dialami kakek separuh baya Inang bin Otong (85), warga Kampung Sayuran RT 05 RW 03, Kelurahan Kertasari, Kecamatan Pebayuran. Sebab, ia harus menjalankan hidup dengan serba keterbatasan dan menumpang di Mushola Kantor Kecamatan Pebayuran.
Hal itu membuat miris, karena di wilayah lahirnya Bupati Kabupaten Bekasi, Neneng Hasanah Yasin ini masih banyak warga yang terlantar bahkan tidak punya tempat tinggal. Padahal fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara sesuai amanat Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia.
Namun bukan hanya oleh negara, dalam agama Islam pun mengajarkan agar golongan tersebut harus tetap dijaga. Tetapi pada kenyataan nasib yang dialami kakek paruh baya ini tidak pendapatkan perhatian dari dinas maupun intasi terkait di Kabupaten Bekasi.
“Padahal Pemkab Bekasi melalui dinas sosial harusnya bertindak, sebab kakek ini salah satu warga Bupati Bekasi. Dan dia pun berhak mendapatkan bantuan dari dinas sosial, namun sampai saat ini Kakek Inang masih terlantar dan tidak mendapatkan solusi dari pemerintah daerah,” ungkap Mulyadi, salah satu warga Kecamatan Pebayuran.
Dijelaskan, setiap hari Kakek Inang mendapatkan makan dari hasil meminta-minta dan bantuan belas kasiahan dari tetangga. Karena faktor usia yang sudah tidak bisa lagi untuk bekerja mencari nafkah.
“Inang yang memiliki satu anak harus hidup menderita dan harus menumpang di musolah Kantor Kecamatan Pebayuran yang lama, yang sebelumnya sudah mendapatkan izin,” katanya.
Sebelumnya ia sudah diijinkan untuk menempati musolah oleh Sulhani, mantan Sekertaris Camat (Sekcam) Pebayuran yang sekarang sudah tidak menjabat lagi. Alasan Sulhani menginjinkan karena kasihan hanya sebatang kara dan Inang bekerja sebagai linmas penjaga malam kantor kecamatan.
“Kakek Inang memang bertugas menjadi penjaga malam di Kantor Camat Pebayuran, sudah hampir 20 tahun lebih ia ditugaskan oleh Camat Atang Sujana yang menjabat saat itu. Tapi semenjak camat Atang pindah, dirinya sudah tidak terima honor lagi. Ia berharap ada perhatian dari Pemkab Bekasi, memberikan solusi dan bantuan,” imbuhnya.
Terpisah, Kakek Inang saat ditemui SpiritNews mengamini hanya tinggal sebatang kara. Dirinya cuma bisa berharap ada bantuan dan belas kasihan dari semua pihak untuk tetap menjalankan hidup.
“Saya cuma bisa berharap belas kasihan dari orang, bisa bantu ngasih makan pun saya udah terima kasih, kadang orang ngasih nasi dan lauknya, namun jika tidak ada yang ngasih nggak makan,” tandasnya.(bis)