Kabupaten Karawang, SpiritNews-Ribuan warga Karawang bergerak menuju Bandung untuk mengepung Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, dan berunjukrasa melakukan penolakan pertambangan PT. Atlasindo Utama di Gunung Sinarlanggeng, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru.
Menggunakan tiga bus dan enam mini bus, warga yang tergabung dalam aliansi Masyarakat Karawang Bersatu (MKB) akan bergabung dengan Wahana Lingkung Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat. Mereka mendesak agar Pertimbangan Teknis (Pertek) Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Atlasindo Utama Nomor 027/Pertek.P-IUP.OP/Wil.II/09/2016 untuk dicabut.
“Kita melihat apa yang dilakukan oleh ESDM provinsi kaitan pertek ini mengada-ngada. Tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan,” ungkap Koordinator MKB, Che Beno kepada SpiritNews, Jumat (3/7/2018).
Dijelaskan, akibat aktivitas pertambangan yang dilakukan PT. Atlasindo Utama, bencana kekeringan kerap terjadi dan menyengsarakan masyarakat sekitar. Sebab, mereka telah kehilangan sumber-sumber mata air di gunung tersebut.
“Sekarang ini bencana kekeringan sering terjadi. Masyarakat harus mencari sumber air bersih lebih jauh. Bahkan harus membeli air dengan harga yang cukup mahal, hanya untuk memenuhi kebutuhan mandi, minum dan MCK,” pungkasnya.(art)