Kabupaten Samosir, SpiritNews-Tepat 17 Agustus 2018 ini, 73 tahun Indonesia merdeka. Namun, selama kemerdekaan dikumandangkan sejak tahun 1945, pembangunan belum juga merata. Masyarakat Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, masih merasa belum belum merdeka, karena belum merasakan pembangunan, khususnya infrastruktur jalan.
Ironis, selama 72 tahun jalan akses penghubung empat kampung (Kampung Siborong-borong, Sirihit-rihit, Huta Ginjang dan Sibutar), Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir dibiarkan rusak parah dan belum pernah disentuh pembangunan.
Salah seorang warga sekitar, Riden Samosir, mengatakan, infrastruktur jalan penghubung antar kampung tersebut sudah 72 tahun dibiarkan rusak. “Sama sekali belum pernah ada perbaikan, baik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara, maupun dari pemerintah pusat,” kata Riden kepada SpiritNews, Senin (6/8/2018).
Menurutnya, Kabupaten Samosir atau Pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba telah ditetapkan menjadi destinasi wisata air dunia. Namun, pemerintah tidak memikirkan pembangunan fasilitas pendukung seperti infrastruktur jalan dan lainnya.
“Kalau jalan ini dibiarkan rusak, perekonomian masyarakat Kabupaten Samosir tidak akan berkembang dan tidak akan pernah sejahtera. Masyarakat Kabupaten Samosir akan selamanya terisolir dan hidup dibawah garis kemiskinan,” ujarnya.
Diakuinya, dari masa ke masa, masyarakat Kabupaten Samosir selalu dihadapkan dengan perekonomian yang serba sulit. Pasalnya, masyarakat Pulau Samosir hidup dengan mengandalkan pertanian sawah tadah hujan. “Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan pembangunan di Kabupaten Samosir. Agar masyarakat sekitar juga bisa menikmati pembangunan, seperti masyarakat daerah lain,” ungkapnya.(sir)