Kabupaten Karawang, SpiritNews-Perawat di rumah sakit berperan penting memberikan asuhan mulai dari promotif, preventif, kuratif hingga reha-bilitatif, dalam rangka kebutuhan dasar manusia.
Seorang perawat harus menguasai asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian, penentuan diagnosa pasien, penyusunan rencana, kemudian implementasi dan evaluasi pasien yang dirawat di rumah sakit.
Hal itu dijelaskan pembicara Seminar Penerapan Early Warning System (EWS), Teten Rustendi, S.Kep., Ners.. M.Kes., di Grand Hotel Karawang Indah, Minggu (5/8/2018).
Dijelaskan, jika perawat mampu menggali masalah pada pasien, maka asuhan terhadap pasien akan tepat sesuai dengan yang dibutuhkan selama dalam perawatan. “Jika salah menentukan masala di awal, maka selanjutnya akan salah,” katanya.
Seminar ini mempertemukan konsep yang diajarkan di kampus dengan kebutuhan rumah sakit. “Saya melihat ada jembatan yang terputus, sehingga banyak lulusan kampus yang harus melakukan banyak penyesuaian lagi ketika masuk rumah sakit,” ucap Teten.
Ia memaparkan, tugas seorang perawat kontinuitas. Sejak awal pasien masuk rumah sakit hingga sembuh, proses perawatan ini harus terpenuhi, diantaranya dengan memantau kondisi pasien.
Selain itu, jika tidak ada respon setelah pasien diberi obat selama satu jam, maka perawat segera menghubungi dokter. Dalam setiap satu jam, perawat harus mempertimbangkan pemantauan pasien secara terus-menerus.
Tak hanya itu, setiap setengah jam, perawat yang bertugas harus melakukan kajian kritis, agar pasien segera direspon oleh dokter, dan selama itu perawat harus terus memantau pasien. Juga perawat mengaktifkan sistem tanggap darurat atau Emergency Response System (ERS) sesuai model rumah sakit.
“Perawatan terhadap pasien harus semakin cepat, dengan cara mendiagnosa pasien secara tepat,” kata Teten.(moy)