Kota Bekasi, SpiritNews-Sistem keamanan sebagai upaya pencegahan kebakaran terutama pada gedung bertingkat dinilai Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi, memerlukan partisipasi berbagai pihak terkait untuk memberikan proteksi maksimal mencegah terjadinya kebakaran.
Sebab saat ini, semakin banyaknya gedung–gedung bertingkat di Kota Bekasi yang menjadi penyangga Ibu Kota, seperti apartemen, hotel–hotel, dan mal pusat perbelanjaan yang sudah menjamur.
Kepala Dinas Damkar Kota Bekasi, Drs. Aceng Solahudin mengimbau, penerapan jalur evakuasi gedung bertingkat harus dirancang sejak awal perencanaan gedung dengan perhitungan seksama, agar penggunaannya kelak tidak akan terganggu oleh elemen gedung yang lain.
“Saya mengimbau kepada semua perusahan yang mengelola gedung–gedung bertingkat, idealnya memiliki perangkat proteksi kebakaran baik di dalam maupun di luar gedung,” ungkapnya kepada SpiritNews, Selasa (7/8/2018).
Adapun pengamanan di dalam gedung tingkat tinggi yang perlu disiapkan antaralain Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Fire Alarm/Detection System, Sprinkler & Hydrant System, Fire Suppression System, Document Protection, dan Voice Alarm Public Address (VAPA) System. Sementara untuk di luar gedung yakni Outdoor Hydrant Box, Hydrant Pillar, Seamese Connection, Outdoor VAPA, Hydrant Hose, dan Nozzle.
“Dari pengamatan, saat ini di Kota Bekasi terdiri dari 12 kecamatan sudah mulai menjamurnya pembangunan gedung bertingkat. Maka poteksi kebakaran di gedung bertingkat harus ditingkatkan oleh managemen. Salah satunya gedung harus rutin mengecek alat poteksi kebakaran,” jelasnya.
Tindakan pertama penanganan kebakaran adalah dengan alat APAR. Untuk jumlah dan jenisnya tergantung dari luas dan kapasitas area, serta disiapkan di setiap lantai yang pada umumnya satu unit APAR powder.
“Tidak hanya kesiapan alat proteksi yang perlu diperhatikan, namun juga keterlibatan pengguna gedung. Penghuni gedung sebaiknya selalu waspada akan letak emergency exit dan cara menggunakan APAR yang benar untuk pencegahan dini,” tuturnya.
Dia menambahkan, manajemen gedung juga harus memiliki rencana simulasi kebakaran rutin dan memastikan jalur evakuasi gedung bersih dari halangan apapun. Sehingga dapat berfungsi dengan baik jika diperlukan.
“Dalam hal ini, kami pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi terus melakukan pengawasan kelengkapan dan efektivitas sistem proteksi kebakaran gedung bertingkat. Jika semua elemen saling berkesinambungan, maka resiko kebakaran juga dapat ditekan seminim mungkin,” bebernya.(sam)