Kabupaten Karawang, SpiritNews-Jelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, sejumlah penjual bendera mengeluh karena sepinya pembeli dan penurunan omset dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kasmadi (45), salah satu pedagang bendera di Jalan Ahmad Yani, Cikampek, mengaku per hari omset penjualannya hanya berkisar Rp 100-200 ribu. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai Rp 500 ribu per hari.
“Sejak awal Agustus 2018, bendera dan pernak-pernik sepi pembeli,” katanya saat ditemui SpiritNews, Kamis (9/8/2018).
Selain itu, pembeli bendera dan pernak-pernik Agustusan juga banyak yang menawar harga. Bendera yang ditawarkan Kasmadi memiliki jenis dan harga yang bervariasi, mulai dari bendera merah putih ukuran 90 centimeter yang dipatok harga Rp 30 ribu, umbul-umbul kecil ukuran 3 meter Rp 50 ribu, hingga background yang mencapai ratusan ribu.
“Baground ukuran 3 meter harga ada yang Rp 100 ribu, tapi ada yang di atas Rp 100 ribu. Bendera biasa jual Rp 30 ribu sampai Rp 70 ribu, itu juga masih banyak ditawar pembeli,” tuturnya.
Tidak hanya berbagai jenis bendera dan pernak-pernik Agustusan, ia juga menjajakan berbagai peralatan untuk acara lomba di hari kemerdekan, seperti karung, tali tambang, kelereng, dan bakiak.
“Hari ini saya baru menjual empat bendera pada pengendara yang melintas. Saya tetap bersyukur masih ada sisa untuk memenuhi isi perut, mudah-mudahan omsetnya bisa naik beberapa hari ke depan,” katanya.
Diketahui, sejumlah pedagang musiman bendera asal Cirebon mulai bermunculan di berbagai sudut dan sepanjang jalan di Karawang. Mereka mencari peruntungan rejeki dari semangat hari kemerdekaan, dengan menjajakan beragam atribut, bendera, umbul-umbul dan pernak-pernik Agustusan.(moy)