Kabupaten Karawang, SpiritNews-Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-73, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Karawang mengajak masyarakat tani Kampung Pasir Ipis, Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat, larut dalam keceriaan dan sukacita.
Kegiatan yang diawali dengan upacara pengibaran bendera merah putih pada Jumat (17/8/2018) pagi, merupakan kali pertama bagi masyarakat mengikuti acara tersebut di atas lahan yang telah berlarut-larut masuk dalam konflik agraria.
“Perayaan 17 Agustusan di Pasir Ipis adalah bentuk wujud nyata kehadiran GMNI di tengah masyarakat. Semoga dengan ini masyarakat kembali percaya diri, bahwa mereka adalah bagian dari Indonesia setelah sekian lamanya berkonflik,” ujar Ketua DPC GMNI Karawang, Christoforus Takawada.
Baca Juga: Pemkab Karawang Anggarkan Rp 5 Miliar untuk Beasiswa Mahasiswa Tidak Mampu
Mengusung tema “Menggelorakan Proklamasi dengan Semangat Gotong Royong”, masyarakat diajak untuk bekerja sama sejak awal perencanaan kegiatan hingga pelaksanaan yang diisi berbagai acara, yakni upacara HUT RI ke-73, perlombaan-perlombaan, pembagian hadiah dan hiburan musik akustik.
Dengan menggandeng pemuda setempat yang tergabung dalam Baraya Kutatandingan (BKT), GMNI Karawang tidak hanya mengajak masyarakat untuk ikut perlombaan, tapi juga memberikan beberapa ilmu baru mengenai tata kelola organisasi dan kegiatan lewat keterlibatan masyarakat dalam kepanitiaan.
“Luar biasa kegiatan dari GMNI, mengajarkan kita kerjasama yang baik dan gotong royong yang tinggi, memberi suasana baru untuk masyarakat Kutatandingan,” ungkap Ketua BKT, Abdul Sobur.
Berita Lain: GMNI Karawang Gelar Pesantren Kilat untuk Anak-anak Jalanan
Sejumlah perlombaan yang menghiasi hari kemerdekaan di Pasir Ipis, membuat masyarakat larut dalam kebersamaan dan kebahagiaan. Mereka terlihat sangat antusias dan kompak dalam mengikuti setiap rangkaian acara hingga selesai.
“Saya bangga dan terharu, terimakasih GMNI. Kami juga bisa merasakan kemerdekaan akhirnya, meskipun masih hidup dalam keprihatinan,” ungkap Ketua Gabungan Kelompok Tani Mandiri Telukjambe Bersatu (GKTMTB), Sutejo.(art)