Kabupaten Karawang, SpiritNews-Sejumlah netizen memberikan komentar terkait penghargaan yang diterima Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana dari MNC Group, kategori lingkungan hidup yang diberikan pada malam apresiasi Kepala Daerah Inovatif 2018 Koran Sindo di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Kamis (30/8/2018) malam.
Melalui akun media facebook Theo Walker Acih, seorang netizen mempertanyakan dasar pemberian penghargaan kepada orang nomor satu di Karawang tersebut. Ia mengirim ulang kiriman akun fecebook Kominfo Karawang milik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) yang memuat foto-foto saat Bupati Cellica menerima penghargaan, dengan kondisi kerusakan alam di wilayah Karawang bagian selatan akibat aksi pertambangan.
“Ini MNC group lihat dari segi mana yah kira kira ampe ibu cantik ini dapet penghargaan pegini?” tuli Theo Walker Acih, di Halaman Grup Facebook Karawang Info, Jumat (31/8/2018).
Baca Juga: “SEMARAK” Hari Jadi Karawang ke-385
Kiriman yang juga menampilkan kondisi kerusakan Gunung Sinarlanggeng di Kecamatan Tegalwaru, Desa Cintalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, akibat kegiatan pertambangan yang dilakukan PT. Atlasindo Utama tersebut, mendapat sejumlah komentar dari netizen.
“Loji panasss sekarang mah gak sejuk lagi,” tulis akun atas nama Dilan Erlangga Wijaya pada kolom komentar.
“Penghargaan berbau politik. Kayanya mau dijadiin kader partai pemilik MNC,” tulis akun Ricardo Wahyu Milanistie.
“Ini survei lucu lucuan…,” timpal akun Abyy Alfatih.
Sementara itu, dalam kiriman akun Kominfo Karawang di halaman facebooknya dijelaskan penghargaan tersebut merupakan apresiasi terhadap Pemda Karawang atas prestasi mempertahankan lahan pertanian dari alih fungsi lahan. Melalui Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang LP2B, Pemkab Karawang berupaya memadukan industrialisasi namun tetap melindungi lahan pertanian.
Berita Lain: Sekolah Rusak Dibiarkan, Rehab Pendopo Karangpawitan Rp 7 Miliar Jadi Sorotan
Perda itu dibuat tak lepas dari situasi saat ini, Karawang berada di dua sisi. Selain ditunjuk sebagai pusat industri di Jawa Barat, Karawang juga ditunjuk sebagai salah satu pusat ketahanan pangan nasional. Alhasil, alihfungsi lahan kerap terjadi.
“Alih fungsi juga terjadi untuk penyokong industri, seperti hotel, restoran dan pemukiman, sehingga kita harus membagi dengan tegas, wilayah untuk industri serta penyokongnya, dan wilayah yang murni hanya untuk pertanian dan tambak,” ungkap Bupati dalam kiriman tersebut.(sir)