Kabupaten Karawang, Spiritnews-Aliran Kali Kamojing di Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, penuh dengan sampah sepanjang 500 meter. Selama tiga bulan, warga Warung Buah RT 10 RW 18, harus mencium aroma busuk akibat tumpukan sampah yang tak kunjung habis meski kerap dibersihkan.
Lurah Karawang Kulon, Muhtar Setiawiguna mengatakan, tumpuk sampah di wilayahnya tersebut terjadi hampir tiga bulan terakhir. Bahkan pada 8 Juli 2018 lalu, sudah dilakukan pembersihan secara gotong royong oleh masyarakat sampai tak tersisa.
“Pembersihan sampah dilakukan dalam satu hari oleh warga sekitar, tetapi sepuluh hari kemudian sampah menumpuk lagi,” katanya kepada SpiritNews, Kamis (6/9/2018) siang.
Baca Juga: DLHK Karawang Akan Rubah Sampah Jalupang Jadi Bahan Bakar
Dijelaskan, pihak kelurahan telah mengimbau warga untuk menjaga kebersihan dari sampah. Namun persoalan tersebut terus terulang, sehingga ia berharap ada solusi dari intansi terkait dengan turun langsung ke kelapangan. Sebab, warga sudah megeluhkan bau busuk yang menyengat dan kemunculan nyamuk yang lebih dari biasanya.
Selain Kelurahan Karawang Kulon, terdapat dua kelurahan lainnya di Kecamatan Karawang Barat yang juga bermasalah dengan tumpukan sampah di aliran Kali Kamojing, yakni Kelurahan Adiarsa Barat dan Nagasari.
Untuk itu, masyarakat memasang pintu sariban (pintu air untuk menahan sampah) di setiap perbatasan RW di tiga kelurahan. Agar masing-masing RW punya rasa tanggung jawab, dan mengetahui warga RW berapa yang paling banyak membuang sampah ke Kali Kamojing.
Berita Lain: Sampah Eceng Gondok di Leuweung Seureuh Sumbat Aliran Air
“Saya sudah mengirim surat kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), agar segera ditindak lanjuti masalah sampah itu,”kata Ketua RW 18, Kelurahan Karawang Kulon, Acep Ruhyana.(moy)
