Kabupaten Karawang, SpiritNews-Kantor Bupati Karawang digruduk ribuan tenaga honorer kategori II (K2), Selasa (18/9/2018). Mereka menuntut diangkat jadi pegawai negeri sipil (PNS) tanpa melihat usia.
Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Kabupaten Karawang, Ahmad Gozali mengatakan, ribuan tenaga honnorer yang berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Karawang saat ini tengah melakukan jihad akbar untuk menuntut haknya.
Baca Juga: Ribuan Siswa Purwakarta Doakan Guru Honorer Lulus Seleksi CPNS 2018
Dijelaskan, pihaknya tidak terima dengan keputusan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PANRB) mupun Badan Kepegawaian Negara (BKN), terkait persyaratan CPNS 2018 bagi tenaga honorer K2 yang disamakan seperti pelamar umum dengan batasan usia di bawah 35 tahun.
“Padahal rata-rata honorer K2 ini berusia di atas 35 tahun,” ujarnya kepada SpiritNews, saat menunggu Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana untuk beraudiensi.
Menurutnya, sekitar 3000 tenaga honorer turun dalam aksi kali ini dari K2 maupun non kategori. Mereka berasal dari dinas pendidikan, dinas kesehatan, dinas perhubungan, Satpol PP dan bagian umum. “Hanya sebagian honnorer saja yang bisa mengikuti test CPNS 2018 karena ada batasan usia,” tegas Ahmad.
DIkatakan, para tenaga honorer yang telah mengabdi puluhan tahun merasa terintimidasi dengan tidak adanya rasa keadilan, setelah turunnya Permen-PANRB terkait rekrumen CPNS 2018 khususnya untuk honorer.
“Apabila hanya mengacu terhadap kebijakan itu, maka hanya sebagian honorer saja yang bisa mengikuti tes CPNS 2018 dari ribuan honorer di Karawang,” ucapnya.
Berita Lain: Tuntut Jadi PNS, Ribuan Honorer K2 Kepung Kantor BKPSDM
Ditegaskan Ahmad, pihaknya mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk menolak seleksi CPNS 2018. “Kami berharap Pemerintah bisa membantu agar diangkat menjadi PNS, secara bertahap dan tidak ada tes untuk kami,” tuturnya.(moy)