Kabupaten Karawang, SpiritNews-Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Karawang, membakar replika boneka pocong di depan Kantor Pemkab Karawang, Selasa (25/9/2018). Mereka kecewa dengan kepemimpinan rezim Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dan pembakaran boneka pocong dianalogikan simbol korban rezim yang menyengsarakan rakyat.
“Kami menilai Jokowi dan Jusuf Kalla telah gagal dalam memimpin Indonesia, buktinya sampai akhir masa jabatannya hutang Indonesia ke luar negeri membengkak,” ucap Ketua Umum HMI Cabang Karawang, Rudi Maulana.
Baca Juga: Mahasiswa Tolak Deklarasi #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi
Menurutnya, akibat tingginya hutang negara tersebut mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika menembus Rp 14.830. Selain itu, segung permasalahan juga diakibatkan oleh rezim Jokowi-Jusuf Kalla. “Oleh sebab itu, kami meminta pemerintah pusat untuk menstabilkan perekonomian,” katanya.
Dijelaskan, masih banyaknya mafia pangan di Indonesia. Akibatnya pembangunan infrastruktur yang digaungkan oleh pemerintah saat ini khususnya bendungan, terasa sia-sia ketika masih ada impor beras. Padahal petani Indonesia masih bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional.
“Kami juga mengindikasikan ada mafia pangan di jajaran pemerintahan saat ini, maka kami minta penegak hukum agar menangkap mafia pangan itu,” katanya.
Ia menambahkan, jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan untuk kembali menstabilkan perekonomian negara, maka tragedi sosial kemasyarakatan yang terjadi pada tahun 1997 dan 1998 akan kembali terulang. Maka HMI Cabang Karawang meminta kepada Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla untuk stop penambahan hutang negara dan impor bahan pangan.
“Cabut Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing, serta memerintahkan Polri untuk memberikan rasa aman dalam menyatakan pendapat. Sebab setiap aksi mahasiswa dianggap sebagai ancaman bagi negara, padahal kami hanya menyampaikan aspirasi kami yang dilindungi oleh undang-undang,” tandasnya.
Berita Lain: Mahasiswa STIAMI Diajak Jadi Pencipta Lapangan Kerja
Dalam kesempatan tersebut, puluhan aktivis HMI juga menunjukan kecewaan kepada Bupati Karawang yang menutup pagar gerbang masuk menuju Kantor Pemkab Karawang, dengan menaiki pagar. Padahal mereka hanya ingin menyampaikan aspirasinya ke Bupati cantik tersebut.(moy)