Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat, Dedi Mulyadi belum menunjuk Sekretaris DPD Partai Golkar Purwakarta, Lalam Martakusuma sebagai Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Purwakarta. Penunjukan tersebut dilatarbelakangi oleh masifnya jaringan relawan yang dimiliki Lalam di Kabupaten Purwakarta.
Untuk menjawab kepercayaan tersebut, Lalam bersama tim kampanye siap mengaktivasi kembali seluruh jaringan relawan eks Pilbup Purwakarta 2018 lalu. Jaringan itu tersebar di berbagai simpul politik eks pasangan Cabup dan Cawabup Purwakarta.
Baca Juga: Seniman Subang Siap Menangkan Jokowi-Ma’ruf dalam Pilpres 2019
“Kekuatan partai koalisi kita maksimalkan. Kemudian ini paling penting, jaringan relawan kita yang sangat militan itu kita aktifkan kembali. Pilbup lalu mereka berjibaku sampai ke tingkat RT, hasilnya anda tau sendiri. Karena itu, target 75 persen suara itu sangat strategis,” kata Lalam di kantornya, di Jalan Veteran, Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta, Jumat (28/9/2018).
Ketua Distrik Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Purwakarta itu menyebut beberapa simpul relawan, diantaranya Projo (Pro Jokowi) Purwakarta, Harjo (Harimau Jokowi) Purwakarta, dan Relawan 212 Jokowi-Ma’ruf. Komunikasi dengan simpul tersebut, tidak pernah putus meskipun tidak ada momen politik.
Dia mengatakan, ikatan emosional menjadi modal dirinya selama ini dalam memelihara simpul relawan itu. “Kita selalu mencoba membangun hubungan emosional. Aspek afeksi kita terpelihara. Ada persahabatan dan kekeluargaan,” katanya.
“Sehingga kita pastikan, tidak ada politik transaksional di Pilpres 2019 untuk Purwakarta. Tentu kita harapkan, ini menjadi preseden positif bagi daerah lain,” tambah Lalam.
Berita Lain: Kesbangpol Pastikan Karawang Tetap Kondusif Jelang Pileg dan Pilpres 2019
Lalam memastikan, simpul relawan itu akan bertambah dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya, komunikasi lintas partai di Purwakarta sedang intensif dilakukan. Kekuatan konsolidasi menjadi andalan Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf untuk menang di Purwakarta.
“Setiap momen harus dijadikan kesempatan bersilaturahmi dan membangun jaringan. Pola ini kita lakukan di Purwakarta. Sesuai arahan Ketua Tim Kampanye Jawa Barat, kami tidak diperbolehkan menyerang kompetitor dalam hal ini Prabowo-Sandi,” katanya.(reg)