Kabupaten Bireuen, SpiritNews-Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Bireuen, Edi Saputra (Edi Obama) dipecat dari jabatan ketua dan kepengurusan Partai Demokrat, sesuai surat yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat tertanggal 5 Oktober 2018.
Surat bernomor 449/SK/DPP.PD/X/2018 itu ditandatangani langsung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sekretaris Jenderal Hinca Panjaitan. Dalam surat keputusan itu disebutkan, Edi diberhentikan dengan tidak hormat sebagai ketua dan pengurus partai.
Surat pemberhentian terhadap Edi dikeluarkan atas dua pertimbangan, yakni surat BP-OKK DPP Partai Demokrat nomor 711/OKK-PD/X/2018 tanggal 5 Oktober 2018 tentang pemberhentian saudara Edi Saputra sebagai kader dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bireuen. Dan surat DPD Partai Demokrat Provinsi Aceh nomor 097/PD.DPD/Aceh/X/2018 tanggal 29 September 2018, tentang usulan pemberhentian Edi sebagai kader dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bireuen.
Menanggapi pemecatan dirinya, Edi mengaku tidak menjadi persoalan dan menerimanya dengan lapang dada. Ia merasa bersyukur, apalagi ada diantara mereka pihak-pihak yang tidak mampu menerima terhadap kritikannya selama ini.
Dijelaskan, pemecatan dirinya dari jabatan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bireuen, diduga karena selama ini sikapnya kritis dalam menyampaikan pendapat ke publik, sehingga membuat pihak yang merasa dikritik tidak dapat menerima.
“Jujur saja, saya merasa sangat senang, bersyukur dan bangga dipecat dari Ketua DPC Demokrat Bireuen. Setidaknya masyarakat bisa menilainya sendiri, dimana sebuah partai besar itu memperlakukan kadernya yang kritis, berani menyampaikan sebuah kebenaran,” ujar Edi kepada SpiritNews, saat ditemui di kediamannya.
Dikatakan, selama ini bukan Partai Demokrat yang membesarkan namanya. Namun ia mengklaim, dirinyalah yang telah membesarkan partai bersama kader serta seluruh simpatisannya di Kabupaten Bireuen.
“Sebelum saya menjabat sebagai Ketua Partai Demokrat Bireuen, kondisinya menyedihkan, apalagi dalam keadaan konflik internal. Hal tersebut disebabkan adanya ketidakadilan keputusan pimpinan, contohnya seperti kondisi yang saya alami saat ini,” terangnya.
Berita Lain: Demokrat Targetkan 10 Kursi dan Siap Menangkan Prabowo-Sandi di Subang
Ditegaskan Edi, pada dasarnya politik itu tidak kejam. Namun oknumlah yang salah dalam menjalankan roda politiknya. “Begitulah saat ini yang terjadi di Partai Demokrat Aceh, sementara semuanya diam dan bungkam dengan kondisi itu,” katanya.(sha)