Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur secara institusi siap menyelesaikan program pemerintah pusat, dalam rangka perbaikan kualitas air Waduk Jatiluhur. Secara teknis, program tersebut mengharuskan danau buatan terbesar di Indonesia itu bersih dari Keramba Jaring Apung (KJA).
Komitmen tersebut disampaikan Direktur Utama PJT II Jatiluhur, Djoko Saputra saat dihubungi di kantornya, Kawasan Grama Tirta Jatiluhur, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Rabu (17/10/2018).
Menurutnya, puluhan ton limbah pakan ikan dari KJA menjadi penyebab utama pendangkalan Waduk Jatiluhur. Fenomena ini mengakibatkan penurunan kualitas air dari waktu ke waktu. Problem lain berupa penurunan volume air juga tengah terjadi akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
“Kualitas air harus kita jaga bersama. Ini program pemerintah pusat. Berbagai saluran irigasi di Jawa Barat ini bersumber dari Jatiluhur. Selain itu, kebutuhan air minum untuk Jakarta dan sekitarnya juga berasal dari sini. Salah satu usaha untuk itu adalah penertiban KJA,” katanya.
Baca Juga: Rayakan HUT ke-51, PJT II Gelar Acara di Waduk Jatiluhur
Sebagai leading sector yang membawahi Danau Jatiluhur, pihak PJT II juga sedang mempersiapkan program pengganti untuk petani KJA. Hal ini berkaitan dengan hajat hidup ribuan petani yang menggantungkan nasib dari KJA.
“Petani KJA kita perhatikan nasib ke depannya. Untuk itu, komunikasi kita jalin bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta. Aspek itu juga harus kita buat matang agar segera terealisasi,” ujarnya.
Djoko memastikan, para petani KJA tidak perlu merasa resah atas penertiban yang dilakukan institusinya. Dia mengimbau agar semua pihak bekerja sama demi kelestarian ekosistem air di Danau Jatiluhur.
Berita Lain: Petani Keramba Tolak Penertiban Jaring Apung di PJT II Jatiluhur
“Programnya multi sektor, sehingga banyak pihak yang terlibat. Ini bagus, karena komunikasi bisa terus terjalin. Intinya, program ini harus sukses karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” tuturnya.(rls/SpiritNews)