PADA saat ini masyarakat berkembang dari masyarakat primitif, masyarakat agraris, masyarakat industri, dan kemudian pada perkembangan lanjut menjadi masyarakat informasi. Situasi abad 21 sering kali diidentikan dengan masyarakat informasi, yang ditandai dengan munculnya fenomena masyarakat digital. Perkembangan masyarakat Indonesia tersebut faktanya tidak secara linear, tetapi berlangsung secara paralel.
Oleh karena itu, meskipun era digital sudah begitu marak yang ditandai dengan luasnya jangkauan internet, namun demikian ada juga masyarakat yang masih belum terjangkau internet. Di daerah perkotaan sudah terdapat fasilitas internet akan tetapi didaerah pedesaan masih ada yang belum mendapatkan fasilitas internet tersebut dan bahkan ada pula wilayah yang sama sekali belum terjangkau infrastruktur telekomunikasi. Akan tetapi pada abad 21 sekarang ini masyarakat Indonesia memang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dengan era digital. Oleh karena itu apapun harus menyesuaikan dengan kehadiran era baru berbasis digital, sehingga bagaimana menjadi bagian dari era digital sekarang ini dengan memanfaatkan teknologi digital tersebut.
Menjadi guru di abad 21 berbeda dengan guru diabad 20-an. Guru abad 21 dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola kegiatan kelas dengan efektif, namun juga dituntut untuk mampu membangun hubungan yang efektif dengan siswa dan komunitas sekolah, menggunakan teknologi untuk mendukung peningkatan mutu pengajaran, serta melakukan refleksi dan perbaikan praktek pembelajaran secara terus menerus (Darling, 2006). Sedangkan menurut Hargreaves (1997, 2000) mengatakan “Guru profesional abad 21 adalah guru yang terampil dalam pengajaran, mampu membangun dan mengembangkan hubungan antara guru dan sekolah dengan komunitas yang luas, dan seorang pembelajar sekaligus agen perubahan di sekolah” (dalam Andriani Dwi).
Perkembangan penggunaan teknologi komputer pada abad 21 ini memiliki efek atau pengaruh terhadap pendidikan di Indonesia. Penggunaan teknologi untuk memperbaiki pendidikan akan membawa manfaat untuk masa depan di semua bidang masyarakat. Peran pendidik dalam proses mengajar di sekolah tidak seragam, namun bergantung pada karakteristik kelembagaan, konsepsi pengajaran dan pembelajaran, pengalaman individu, dan tipe kepribadian guru. Dalam proses pembelajaran, menyoroti pentingnya sumber daya teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi digunakan untuk pengembangan konten yang menekankan pentingnya guru sebagai mediator proses ini.
Pada abad 21 ini guru bisa memanfaatkan pembelajaran menggunakan teknologi digital untuk proses belajar mengajar. Guru bisa mencari bahan ajar melalui internet, memanfaatkannya secara online, memanfaatkan media sosial untuk pendidikan, dan masih banyak hal lain yang bisa dilakukan dalam hal pemanfaatan teknologi.
Selain itu pada abad 21 ini guru bisa memanfaatkan pembelajaran menggunakan teknologi digital. Salah satunya yaitu dengan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh adalah cara belajar jarak jauh tanpa bertatap muka langsung dengan seorang guru dikelas. Jadi pembelajaran jarak jauh ini guru memberikan materi dan tugas melalui web atau internet kepada siswa tanpa bertatap muka langsung dengan seorang guru dikelas atau disebut juga belajar online. Siswa bisa belajar menggunanakan teknologi digital berupa komputer, tablet dan perangkat mobile lainnya.
Pada abad 21 guru juga bisa memanfaatkan pembelajaran menggunakan teknologi digital ini dengan cara memberikan tugas kepada siswa untuk membuat video pembelajaran atau membuat aplikasi android (membuat game). Jadi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memanfaatkan teknologi yang ada dan membuat siswa tersebut bisa mengikuti perkembangan abad 21 ini.
Pada abad 21 guru juga bisa memanfaatkan pembelajaran menggunakan teknologi digital ini dengan memanfaatkan media sosial. Sebagai seorang guru maka sikap dan tingkah laku gurunya akan dilihat dan ditiru oleh peserta didiknya. Untuk itu guru juga harus bisa belajar memanfaatkan media sosial untuk Pendidikan seperti membuat kuesioner atau soal online menggunakan media sosial seperti facebook, twitter dan sejenisnya.
Perkembangan teknologi ini mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif perkembangan teknologi antara lain masyarakat sudah tidak lagi kesulitan mengakses informasi dan beraneka sumber belajar. Namun, tantangan terbesar adalah mendapatkan sumber belajar yang tepat, tepercaya, dan berkualitas. Dampak negatifnya, terdapat beberapa ancaman yang mudah menyebar di media baru dan memengaruhi generasi muda. Hal-hal seperti penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang, paham radikalisme dan intoleransi, serta berbagai informasi palsu atau kabar tidak benar. Jadi peserta didik harus bisa memanfaatkan teknologi tersebut secara bijak dan positif.
Penulis:
Almas Zati Hulwani
Mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten