Program Quick Response Harus Segera Dilaksanakan Seluruh Daerah di Jawa Barat

  • Whatsapp
https://spiritnews.co.id/
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahas program Quick Response dalam Kopdar-GGWP di Hotel Horison Bekasi.

Kota Bekasi, SpiritNews-Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta Walikota Bekasi Rahmat Effendi beserta seluruh kepala daerah di Jawa Barat yang hadir dalam kegiatan Kopdar-GGWP, agar segera mengaplikasikan program Quick Response (Cepat Tanggap) yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

“Saya titip dan berharap dalam waktu satu bulan, tim tersebut di daerah masing-masing sudah terbentuk, dan bisa mulai bekerja menuntaskan masalah darurat kemanusiaan, sebagaimana yang telah diaplikasikan oleh tim Jabar Quick Response,” ungkap Ridwan Kamil di Hotel Horison Bekasi.

Bacaan Lainnya

Selain Pemprov Jabar, daerah yang sudah mengimplementasikan program terebut antaralain Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Sumedang. “Saya minta sebulan sudah terbentuk. Sederhana, yaitu pengaduan warga khusus untuk kemanusiaan. Pesan saya, serahkan ke staf milenial, jadi ada hp dan instagramnya,” jelasnya.

Baca Juga: Pemkab Bandung Barat dan BP2DK Setujui Smart City Berbasis Pedesaan

Pria yang akrap disapa Kang Emil ini menjelaskan, Pemprov Jabar akan kewalahan jika hanya melaksanakan program tersebut sendirian. “Biasanya bilang ke ajudan, beresin! Tapi lama-lama jumlahnya makin banyak. Kalau semua, provinsi juga repot kan,” katanya.

“Maka dari itu, semua kepala daerah harus terlibat, agar meringankan beban Pemprov Jabar. Sejauh ini jumlah pengaduan masalah kemanusiaan yang sampai cukup banyak. Atas dasar itu, sistem Quick Response dijalankan,” bebernya.

Berita Lain: Launching Langsa Green and Smart City Diharapkan Jadi Stimulus Bagi Kabupaten dan Kota Lainnya di Aceh

Mantan Walikota Bandung itu menegaskan, mulai awal tahun 2019 pihaknya akan meluncurkan paket reformasi smart city. “E-Budgeting ikut arahan provinsi. Saya menghemat Rp 1 triliun gara-gara e-budgeting saya ini canggih. Bisa menemukan anggaran yang dimark up dan tidak perlu. Ini pengalaman saya, satu contoh yang luar biasa,” pungkasnya.(sam)

Pos terkait