GENERASI milenial memiliki ciri khas tersendiri yaitu lahir pada saat TV berwarna, ponsel juga internet sudah diperkenalkan. Dampaknya, generasi ini sangat mahir dalam teknologi (Kompas.com). “Kids zaman now” atau generasi milenial rata-rata mereka telah mahir dalam menggunakan teknologi. Sebagian besar dari mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan menggunakan gadget dibandingkan aktifitas lapangan. Mereka lebih senang menonton video secara daring, bermain game online, bermain media sosial serta aktifitas visual lainnya. Kepemikilan perangkat mobile tersebut sangat berpengaruh dengan kehidupan mereka saat ini.
Dalam berinteraksi, kids zaman now atau generasi milenial sangat dekat dengan teknologi internet yang dapat memudahkan penggunanya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya. Generasi milenial tidak lagi menunggu intruksi atau arahan untuk mencari sesuatu, tetapi mereka sudah mampu mencari informasi yang mereka butuhkan dari alat yang ada di gemgamannya. Mereka tidak perlu disuapi dengan berbagai teori, karena mereka sudah pandai mencari, membaca, dan punya wawasan yang luas.
Dengan kata lain, teknologi informasi sudah menjadi sesuatu yang melekat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sekarang pun mereka berlomba-lomba untuk memiliki gadget yang terbaru atau ter-up to date dengan spesifikasi terbaik. Karena kebiasaan generasi milenial yang tidak bisa dilepaskan dengan teknologi informasi, maka pemerintah menggalakkan kurikulum 2013 di Indonesia dengan mengintegrasikan teknologi informasi dalam setiap mata pelajaran.
Untuk mendidik dan mengajar generasi milenial ini, maka guru pun dituntut untuk tidak gagap teknologi agar tidak diremehkan oleh siswa di generasi milenial. Komputer seharusnya sudah menjadi seharian guru, media sosial dan berbagai sumber informasi harus dipahami oleh para guru sehingga mereka kaya dengan materi dan metode pmbelajaran. Sealin itu guru juga dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Dengan mengikuti perkembangan hasil kemajuan teknologi, guru akan mampu memberikan sudut pandang, alternatif dan solusi kepada para peserta didik.
Melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang kualifikasi dan standar kompetensi guru, guru profesional dituntut tidak hanya memiliki kemampuan mengajar sebagaimana disyaratkan dalam standar kompetensi pedagogik, namun guru juga harus mampu mengembangkan profesionalitas secara terus menerus sebagaimana tertuang dalam kompetensi profesional.
Guru diharapkan menjadi seseorang yang melakukan fasilitasi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan kecakapan siswa. Peran guru sebagai sumber pengetahuan utama diminimalisir dengan menempatkan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. Salah satu ciri dari kompetensi generasi milenial adalah Informasi, Media dan Teknologi dimana guru dituntut untuk melek informasi, melek media, dan melek TIK. Maka dari guru harus lebih menguasai teknologi informasi dibanding generasi milenial.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah kompetensi profesional. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus selalu mengupdate, dan menguasai materi pelajaran yang disajikan. Persiapan diri tentang materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai sumber seperti membaca buku-buku terbaru, mengakses dari internet, selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan.
Guru dapat memanfaatkan teknologi informasi yang ada di dalam pembelajaran dengan multimedia pembelajaran. Multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang piliran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali (smkn1bjs.sch.id).
Dalam mengembangkan multimedia untuk menstimulus kognitif peserta didik yakni adanya peran gambar, teks, video, animasi, audio, grafik yang disajikan secara relevan dengan materi yang disajikan untuk memperkuat penjelasan berupa deskripsi, selain itu dalam penyampaiannya digunakan gaya bahasa yang non-formal sesuai dengan sasaran peserta didik dalam menggunakan multimedia yang dikembangkan.
Dalam penyampaian materi, guru dapat menggunakan teknologi informasi dengan menggunakan media pembelajaran berbentuk multimedia pembelajaran berupa aplikasi game, presentasi interaktif, buku elektronik, video pembelajaran dan sebagainya. Maka sebagai guru pada generasi milenial diharuskan untuk tidak gagap teknologi informasi dan menggunakan teknologi informasi dalam setiap pembelajaran di sekolah. Salah satunya dapat dilakukan dengan multimedia pembelajaran.(*)
Penulis:
Lika Aryati,
Mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten.