Kota Bekasi, SpiritNews-Pusat Kesehatan Masayarakat (Puskesmas) Karang Kitri yang berlokasi di Jalan Chairil Anwar, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, galakan program setiap keluarga mempunyai akses jamban sehat yang merupakan indikator ke-11 Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
“Oleh karenan itu, Puskesmas Karang Kitri memiliki beberapa kegiatan inovasi, yaitu menggalang CSR untuk menuntaskan KK miskin di wilayah Margahayu yang belum memiliki akses jamban sehat di dekat rumahmya,” ungkap Kepala Puskesmas Karang Kitri, dr. Anastasya Happy saat bincang dengan Spiritnews, di Senin (10/12/2018).
Selain itu, gerakan 1.000 rupiah dari masyarakat yang ditujukan untuk sanitasi masyarakat juga sangat membantu. Kegiatan ini melibatkan masyarakat yang terdiri dari RT, RW, Karang Taruna, LPM, dan PKK di Kelurahan Margahayu.
Baca Juga: Walikota dan Dinkes Ajak Warga Berperilaku Hidup Sehat
“Kemudian dibentuk dalam satu forum, yaitu Forum Peduli Sanitasi Margahayu yang telah di kukuhkan pada hari Kamis (6/12/2018) lalu oleh Lurah Margahayu. Forum inilah yang akan mengelola setiap bantuan di Margahayu,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Peduli Kesehatan Sanitasi Margahayu Lusirayahu mengatakan, kegiatan ini melibatkan masyarakat yang terdiri dari RT, RW, Karang Taruna, LPM, dan PKK di Kelurahan Margahayu. “Kita bagi tugas ke rumah warga yang perlu di bantu, yang benar-benar membutuhkan sanitasi,” katanya.
Dari hasil survei di lapangan, masih ada beberapa warga yang belum memiliki sanitasi dan saptic tank jamban. “Kami terus menulusuri warga yang memang membutuhkan. Kapan lagi kita bantu mereka, karena imbasnya tidak memiliki jamban sangat tidak bagus tuk kesehatan, dan akan berdampak penyakit kepada masyarakat yang ada di lingkungan sekitar,” jelasnya.
Berita Lain: Bupati Purwakarta Ajak Masyarakat Hidup Sehat
Menurut hasil survei Tim Peduli Sanitasi, alasan warga belum memiliki sanitasi adalah disatu sisi mereka juga warga tak mamapu dan tidak punya lahan tuk bikin tempat sanitasi. “Kota Bekasi ini memang sudah tidak ada lahan luas lagi, sehingga itu yang membuat mereka terkendala, tidak memiliki sanitasi,” tuturnya.(sam)