Kabupaten Karawang, SpiritNews-Warga Dusun Bakan Jati, Pancawati, Karawang, Agus Purnama (28) sangat terbantu dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), pasalnya dirinya sudah merasakan manfaatkan JKN-KIS sejak usia 20 tahun.
Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai penjaga rel kereta api di Pancawati harus menjalani cuci darah kurang lebih 2 kali setiap minggunya. Tidak terbayang betapa besar biaya yang harus dia tanggung untuk pengobatan cuci darahnya setiap bulannya. Belum lagi dirinya juga terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi.
BACA JUGA: Sekeluarga Manfaatkan JKN-KIS, Begini Cerita Yusriawan
Selain menjalani perawatan cuci darah, dirinya juga mengalami penyakit hipertensi dan diabetes mellitus secara bersamaan diusianya yang terbilang masih sangat muda.
“Awalnya saya merasa pusing dan ada bengkak-bengkak, ternyata saya terkena diabetes dan harus menjalani cuci darah,” tutur Agus, Senin (3/12/2018).
Agus merupakan Peserta Bukan Penerima Iuran (Mandiri) Kelas III Program JKN-KIS. Dirinya memiliki kewajiban untuk membayar iuran Rp. 25.500,- setiap bulannya. Iuran tersebut menurut Agus tidaklah sebanding dengan pelayanan yang telah didapatkannya, mengingat besarnya biaya pengobatan yang harus dijalani Agus. Program JKN-KIS telah menjadi penyelamat Agus hingga saat ini.
BERITA LAIN: Kehadiran Perpres 82 Tahun 2018 Sempurnakan Payung Hukum JKN-KIS
“Saya bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS, saya dan keluarga merasa sangat terbantu,” ucap Agus.
Sejatinya seluruh peserta JKN-KISlah yang telah membantu pengobatan Agus. Dengan gotong-royong yang menjadi prinsip dari Program JKN-KIS, jutaan orang sehat secara bersama-sama menanggung jaminan kesehatan satu peserta yang membutuhkan, begitu indah bukan. Demikian harapan Agus agar Program JKN-KIS menjadi jaminan sosial yang terus dapat memberikan pelayanan terbaiknya bagi pesertanya.(rls/ybs)
