Kabupaten Karawang, SpiritNews-Sebanyak 16 partai politik (Parpol) di Kabupaten Karawang, telah menyerahkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang. Ketua KPU Karawang, Miftah Farid mengungkapkan, empat parpol diantaranya menyatakan bersaldo Rp 0 atau tanpa sumbangan dana kampanye.
Partai Demokrat menjadi parpol dengan anggaran dana kampanye paling besar, yaitu mencapai Rp 1.321.518.250. Disusul Partai Golongan Karya (Golkar) sebesar Rp 1.243.000.000 dan Partai Beringin Karya (Berkarya) Rp 903.465.000. Sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merupakan parpol pemenang Pemilu 2014 di Kabupaten Karawang, hanya memiliki dana kampanye Rp 542.459.000.
Selanjutnya ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan anggaran dana kampanye Rp 490.000.000, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Rp 313.375.000, Partai Bulan Bintang (PBB) Rp 277.000.000, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rp 137.000.000, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) sebanyak Rp 106.900.000, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rp 100.000.000, serta Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Rp 18.000.000.
Baca Juga: Pemerintah Harus Mengeluarkan Suket Lagi untuk Pemilu 2019
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang disebut sebagai partainya anak muda, memiliki sumbangan dana kampanye sebesar Rp 6.504.000. Sementara Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo), masing-masing melaporkan saldo Rp 0 ke KPU Karawang.
Selain empat parpol tersebut, saldo dana kampanye Rp 0 juga dilaporkan oleh Tim Kampanye Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma’ruf maupun Prabowo-Sandi. “Seluruh partai dan tim kampanye di daerah sudah melaporkan LPSDK-nya,” ungkap Farid.
Berita Lain: Anggota PPK Tambahan Resmi Dilantik
Dikatakan, dalam LPSDK itu setiap parpol peserta Pemilu 2019 melaporkan sumbangan dana kampanye dari tiga kategori, yakni sumbangan perorangan, sumbangan kelompok, dan sumbangan perusahaan swasta. Farid mengaku tidak mengetahui pasti dana LPSDK terbanyak itu diberikan dari sumbangan kategori yang mana. “Dalam rekap format laporan LPSDK kami hanya menerima jumlahnya,” pungkasnya.(art)