Kabupaten Aceh Timur, SpiritNews-Adanya keluhan masyarakat mengenai kelangkaan gas melon atau elpiji 3 kilogram (bersubsidi) yang dijual di atas Harga Enceran Tertinggi (HET), akibat permainan pangkalan dan agen nakal di daerah Aceh Timur menjadi perhatian pihak kepolisian.
Sat Intelkam dan Sat Reskrim Polres Aceh timur mulai bergerak mencari informasi terkait hal tersebut, dengan memantau langsung penjualan di tingkat agen, pangkalan, hingga pengecer. Hasil pengecekan sementara, untuk wilayah Kabupaten Aceh Timur saat ini belum ditemukan kelangkaan.
“Tidak ada kelangkaan gas bersubsidi di Kabupaten Aceh Timur, namun demikian setelah memantau harga di pasar, diketahui harga eceran gas bersubsidi bervariasi,” jelas Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro, Selasa (8/1/2019).
Dikatakan, permasalahan gas yang selama ini terjadi pada tingkat pangkalan maupun pengecer akibat kurang tepatnya sasaran. Misalnya, gas bersubsidi tersebut oleh pemerintah dikhususkan bagi masyarakat kurang mampu, akan tetapi pada pelaksanaanya gas tersebut dijual kepada restoran atau rumah makan yang tidak berhak memperoleh subsidi.
Baca Juga: Harga Gas Melon Melambung, Warga Minta Pangkalan Nakal Ditindak
Oleh karena itu, pihaknya bersama Dinas Perdagangan Kabupaten Aceh Timur akan terus memantau ke setiap pangkalan gas, agar tepat sasaran dalam pendistribusianya. “Jika memang terdapat kesalahan prosedur, akan kami tindak tegas,” tutur Wahyu.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Nazarina. Menurutnya untuk saat ini di wilayah Kabupetan Aceh Timur tidak ada kelangkaan gas bersubsidi, bahkan ia mengklaim stok melimpah.
Terkait variasi harga gas bersubsidi tersebut, memang sudah ditetapkan dalam Surat Keptusan Bupati Aceh Timur Nomor: 500/672/2018 tertanggal 6 Agustus 2018, dengan ketentuan untuk pangkalan gas dalam jalan lintas Medan-Banda Aceh HET Rp 18.000, untuk pangkalan gas yang masuk ke dalam dengan jarak 5 sampai dengan 15 kilometer dari jalan Medan-Banda Aceh HET ditambah Rp 2.000 untuk biaya transport.
Sedangkan untuk jarak 16 kilometer sampai dengan 30 kilometer HET ditambah 4.000, dan jarak 30 kilometer ke atas dari jalan Medan-Banda Aceh HET ditambah Rp 7.000.
Berita Lain: Potensi Migas Karawang Jangan Dikelola Perusahaan Swasta!
“Untuk daerah Kabupaten Aceh Timur harga gas bersubsidi tertinggi adalah Rp 25.000, yakni di Kecamatan Simpang Jernih, Peunaron, Serbajadi (Lokop) dan pedalaman Kecamatan Indra Makmu. Karena di wilayah tersebut tidak ada pangkalan gas,” ucap Nazarina.(azr)